TRIBUNJATENG.COM - Polres Metro Jakarta Selatan memastikan anggota polisi Brigadir RAT yang ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tembak di kepala akibat aksi bunuh diri.
Berdasar hasil pemeriksaan, Brigadir RAT mengalami luka tembak di bagian pelipis kepala bagian kanan yang menembus pelipis kiri.
Peluru yang ditembakkan Brigadir RAT turut merusak bagian atap mobil Alphard yang dikemudikannya.
Baca juga: Anggota Polisi Tewas Bersimbah Darah di Mampang Prapatan, Ada Luka Tembak di Kepala
Seperti diberitakan, ditemukan jasad lelaki diduga polisi di dalam mobil Alphard yang terparkir di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi itu diketahui Brigadir RAT, anggota Satlantas Polresta Manado.
“Kami menemukan luka (tembak) di pelipis kepala bagian kanan yang menembus pelipis kiri,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro kepada wartawan, Jumat (26/4/2024).
Bintoro mengatakan, peluru yang ditembakkan Brigadir RAT turut merusak bagian atap mobil.
Peluru yang berasal dari senpi berjenis HS dengan kaliber 9 milimeter itu membuat bagian atas mobil Toyota Alphard berlubang.
“Ada bekas tembakan juga di atap mobil, peluru menembus hingga ke atas,” tutur dia.
Lebih lanjut, Bintoro mengungkapkan, aksi tersebut dilakukan Brigadir RAT saat mobil yang dibawanya berada di depan halaman rumah warga.
Ia melakukan aksi itu sekitar pukul 18.25 WIB.
“Tak lama setelah peristiwa terjadi, kami langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” imbuh dia.
Dikutip dari Tribun Manado, seorang anggota Satlantas Polresta Manado ditemukan meninggal dunia dengan luka tembak di bagian kepala, Kamis (25/4/2024).
Korban ditemukan tewas di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Saat ditemukan, posisi korban disebut berada di kursi sopir sebelah kanan mobil Toyota Alphard B 1544 QH.
Di lain sisi, Kapolda Sulawesi Utara Irjen (Pol) Yudhiawan turut membenarkan terkait peristiwa ini.
"Iya benar kejadian, Kapolresta Manado saya sudah perintahkan ke Jakarta untuk menyelidiki lebih lanjut," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com