TRIBUNJATENG.COM - Sidang dugaan korupsi eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali digelar.
Semakin mengungkap bagaimana polah SYL saat ia menjabat sebagai menteri.
Bisa dibilang kelakuan politikus Nasdem itu seolah-olah tak ada habisnya.
Ini adalah cerita saat SYL mau kurban hingga menjalankan umroh.
Baca juga: "Pertanyaan Jebakan" Jawaban Irjen Pol Ahmad Luthfi Saat Ditanya Kepastian Maju Pilgub Jateng 2024
Baca juga: SOSOK Biduan Dangdut yang Disawer Rp100 Juta Eks Mentan SYL, Lagunya Trending di Malaysia
Selain meminta tabiat hidup glamor seperti membeli lukisan Sujiwo Tejo, tas mewah, dan perhiasan, SYL juga meminta kegiatan ibadahnya dibayarkan para aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Pertanian (Kementan).
Fakta-fakta ini terungkap dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi SYL di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (8/5/2024) kemarin yang menghadirkan sejumlah pejabat Kementan sebagai saksi.
Minta dibayari umrah dan kurban
Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Hermanto mengungkapkan, SYL meminta uang Rp 360 juta kepada anak buahnya untuk membeli sapi kurban.
Hermanto menyebutkan, permintaan kurban tersebut disalurkan melalui Biro Umum Kementan.
Awalnya, SYL hanya meminta disiapkan tiga ekor sapi, tetapi belakangan permintaan itu bertambah dengan nilai setara 12 ekor sapi.
“Kita hanya memberi uang saja yang dimintanya, tapi jumlah uang itu kurang lebih sekira 12 ekor sapi,” kata Hermanto, Rabu.
“Nilainya Rp 360 juta ya?" tanya jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Iya kurang lebih seperti itu,” jawab Hermanto.
Tidak hanya kurban, SYL bahkan menjalankan ibadah umroh ketika melakukan kunjungan di Arab Saudi pada 2022 lalu dengan uang korupsi.
Eks Bendahara Pengeluaran Ditjen (Ditjen) PSP, Kementan, Puguh Hari Prabowo mengungkapkan bahwa umrah itu dibiayai hasil patungan para pejabat Kementan.