Berita Kudus

5 SMP di Kudus Jadi Pilot Project Sekolah Sehat Bersama UNICEF

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOKUMENTASI program sarapan sehat yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Jati, Kabupaten Kudus

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Lima sekolah di Kabupaten Kudus masuk dalam pilot project program sekolah sehat bersama United Nations Children’s Fund (UNICEF).

Lima sekolah tersebut yaitu SMP Negeri 1 Kudus, SMP Negeri 2 Kudus, SMP Negeri 1 Jati, MTs Negeri 1 Kudus, dan MTs NU Banat.

Suubkoordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Kudus, Muslimah mengatakan, program sekolah sehat bersama UNICEF ini berkaitan dengan upaya peningkatan gizi siswa sekolah.

Baca juga: KH Asyrofi Masyitho dan KH Ulil Albab Arwani Terpilih Sebagai Ketua dan Rais Syuriyah NU Kudus

Baca juga: Konferensi Cabang NU Kudus, KH Asyrofi Masyitho Berharap Organisasi Tidak Diseret ke Politik

Upaya peningkatan gizi tersebut melalui kegiatan sarapan sehat, aktivitas sehat, dan minum tablet penambah darah bersama-sama.

Lima sekolah tersebut dipilih langsung oleh UNICEF.

Sementara pihaknya, kata Muslimah, sekadar mengirimkan data sekolah yang ada di Kabupaten Kudus.

Sekolah sehat ini memiliki tujuan untuk menekan angka tengkes atau stunting dan mencegah terjadinya anemia.

Sehingga sasaran program sehat yang secara khusus menyasar remaja putri ini bisa terwujud secara optimal.

Dilansir dari data yang dihimpun Dinkes Kabupaten Kudus, sasaran remaja putri di Kabupaten Kudus ada 51.343 jiwa. 2.264 di antaranya mengalami anemia.

Sementara Kepala SMP Negeri 1 Jati, Sumaryatun mengatakan, sebelum menjadi pilot project, pihaknya terlebih dahulu menjalankan program sekolah sehat, meskipun dinilai belum masif.

Program sekolah sehat yang pihaknya jalankan yaitu melalui program sarapan sehat.

Baca juga: USM dan Universitas Muria Kudus Jalin Kerjasama dalam Pelatihan Tracer Study dan Tracer DUDI

Baca juga: 47 Kelompok Tani di Kudus Terima Bantuan Pompa Air

“Program sarapan sehat sebenarnya sudah ada sebelum pendampingan dari UNICEF."

"Itu kami sudah adakan sarapan sehat, cuma jarang."

"Tidak kami tekankan sepekan sehari, sekira sebulan sekali,” kata Sumaryatun kepada Tribunjateng.com, Jumat (10/5/2024).

Baru setelah mendapatkan pendampingan dari UNICEF melalui program sekolah sehat, ini berlangsung secara rutin setiap Jumat jam pertama pelajaran.

Halaman
12

Berita Terkini