"Ini kan operasi plastik estetik rekonstruksi."
"Harus ada pengawasam seksama."
"Termasuk, perawat-perawat akan dapat catatan yang harus mereka kerjakan," paparnya.
Dari sejumlah pasien yang melakukan operasi bibir sumbing di RS Cepoko Semarang, Anang menyebut, mayoritas dari luar kota.
Hanya ada satu pasien dari Gunungpati, Semarang.
"Nampaknya Semarang sudah terjaring (oleh Yayasan Permata Sari)."
"Ini sudah meluber ke wilayah luar kota," sebutnya.
Dia menginginkan, bakti sosial semacam ini bisa digelae rutin setahun atau dua tahun sekali.
Pasalnya, operasi bibir sumbing ini terkadang cukup lama jika memakai BPJS Kesehatan.
Diharapkan, kegiatan ini bisa meringankan masyarakat yang mengalami bibir sumbing.
Baca juga: 2 Pemain Asing PSIS Semarang Diisukan Hengkang Ke Klub Liga 1 Lain
Baca juga: KAHMI Roadshow Nonton Bareng Film Lafran Pane Pendiri HMI di Semarang
Sementara itu, Ketua Yayasan Permata Sari, Endang Sri Sarastri mengatakan, yayasannya telah melakukan bakti sosial ini sejak 2000.
Semula, ada ratusan pasien bibir sumbing.
Kini, jumlahnya sudah kian berkurang karena pengetahuan masyarakat mengenai pola hidup sehat sudah semakin baik.
"Di Semarang memang berkurang, biasanya di daerah pedesaan."
"Mereka kebanyakan dari warga kurang mampu."