Berita Regional

Marinir Ungkap Kronologi Lettu Eko Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senapan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Lettu Laut Kesehatan TNI Angkatan Laut (AL) bernama dr Eko Damara (31) yang ditemukan tewas di Poskotis Satgas Mobile, RI-PNG Yonif 7 Marinir, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 27 April 2024 lalu.

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Lettu Laut Eko Damara (30), personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir meninggal di daerah operasi karena bunuh diri.

Hal itu disampaikan Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL).

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Endi Supardi mengatakan, peristiwa terjadi pada Sabtu (27/4/2024), bermula ketika Eko mendatangi ruang kesehatan di pos taktis Satgas Pamtas di Distrik Dekai, Yakuhimo, Papua Pegunungan.

Baca juga: Kejanggalan Penyebab Lettu Eko Anggota TNI Meninggal di Papua, Ada Bekas Sulutan Rokok 

“Lettu Laut Eko datang ke ruangan kesehatan, dan memerintahkan Prada (Mar) Hasan dan Pratu (Mar) Agus yang ada di tempat tersebut untuk keluar ruangan kesehatan.

Jadi di dalam tuh sudah ada orang,” kata Endi dalam konferensi pers di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Endi Supardi saat konferensi pers terkait kematian Lettu Laut Eko Damara (30), personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir, dari Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

Saat itu, Eko berdalih bahwa ia akan membersihkan ruangan kesehatan tersebut.

Salah seorang prajurit, Prada (Mar) Danu, yang hendak memasuki ruangan kesehatan pun tidak bisa membuka pintu yang terkunci.

Kemudian, pada pukul 13.07 WIT, terdengar suara letusan senjata satu kali dari dalam ruangan kesehatan.

Semenit berselang, salah satu prajurit mencoba melihat keadaan di dalam ruangan melalui jendela.

“Kemudian melihat Lettu Laut Eko sudah dalam keadaan bersimbah darah dengan posisi tubuh bersandar pada dinding ruangan,” ujar Endi.

Ketika itu terdapat senapan serbu SS-2 V1 produksi PT Pindad yang tersandar dengan posisi popor di atas paha sebelah kanan Eko.

Para prajurit pun mendobrak pintu dan segera membawa Eko ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai.

“Lettu Eko yang saat itu masih dalam keadaan hidup atau benyawa.

Jadi saat itu masih hidup,” ujar Dankormar.

Lettu Laut Eko tiba di RSUD Dekai pada pukul 13.15 WIT dan langsung mendapatkan penanganan medis oleh dokter jaga.

Halaman
123

Berita Terkini