"Dikolaborasikan satu jalur bisa dipakai kendaraan selain BRT jika dibutuhkan," ujarnya.
Baca juga: Sea-Doo Indonesia Cari Bibit Pebalap Jetski, Gelar Seadoo Competition Spark Trixx Edition Semarang
Baca juga: BHP Semarang Laksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke – 116 Tahun 2024
Sebelumnya, Kepala Bappeda Kota Semarang, Budi Prakoso menyampaikan, proses loan masih dilakukan dari lembaga donor agar dapat mendapat persetujuan dari Bappenas.
Jika proses tersebut sudah selesai, tahap persiapan pembangunan akan dilakukan pada 2025.
Terkait detail proyek, pihaknya masih menunggu menunggu studi kelaikan, termasuk apakah akan menggunakan jalan yang tersedia saat ini atau membangun jalur baru.
Studi kelaikan tentunya akan dilakukan sebelum pembangunan.
"Sebelum ini, kami melakukan studi kelaikan sehingga akan ada pilihan-pilihannya paling optimal untuk peningkatan pelayanan masyarakat Kota Semarang," jelas Budi Prakoso kepada Tribunjateng.com, Selasa (21/5/2024).
Rencananya, Budi membeberkan, dedicated line akan dibangun sepanjang 17,4 kilometer dengan 35 halte dan 480 bus layanan BRT.
Dedicated line mulai dari Banjir Kanal Timur hingga Jalan Hanoman.
Itu merupakan jalur khusus sebagai backbone.
Ke depan, jalur tersebut disesuaikan dengan pengaturan rute kembali Bus Trans Semarang.
‘’Nanti disesuaikan rerouting, jalur-jalur semua ditegaskan."
"Nunggu kepastian pinjaman, timeline 2025, tunggu detailnya, tunggu kajian-kajian kelaikan,," terangnya. (*)
Baca juga: Perusahaan Dituntut Dukung Program KLA di Semarang, Ini yang Harus Dilakukan
Baca juga: Beasiswa Prasejahtera Semen Gresik kepada 25 Mahasiswa PTN di Rembang dan Blora
Baca juga: Pendaftar Panwaslu Kelurahan/Desa Membludak di Kendal, Selasa Sore Ini Hari Terakhir
Baca juga: Kronologi Pelajar Mts Solo Tewas di Bumi Perkemahan Sekipan, Tubuh Dingin Saat Dibangunkan Rekannya