TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Karangnyar kondisi infrastrukturnya tak layak untuk menuju pasar SNI atau Standar Nasional Indonesia.
Karena alasan itu juga, pasar tradisional itu perlu direvitalisasi.
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disdagperinaker) Kabupaten Karanganyar Martadi mengatakan sejumlah pasar yang yang masuk skala prioritas untuk direvitalisasi seperti pasar tradisional di wilayah Kecamatan Kerjo, Pasar Jatiyoso, Pasar Palur, Pasar Tegalgede dan Pasar Jungke.
Pihaknya sebenarnya sudah berupaya untuk mengajukan anggaran untuk melakukan revitalisasi sejumlah pasar tapi belum disetujui.
"Karena kondisi infrastruktur dinilai tidak layak untuk menuju ke pasar SNI (Standar Nasional Indonesia)," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Disdukcapil Karanganyar: Layanan Pembuatan KTP Digital Mulai Masuk Kelurahan/Desa
Martadi mengungkapkan, perputaran uang di pasar tradisional tersebut cukup besar. Di sisi lain pasar tradisional juga menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah.
Sementara itu Lurah Pasar Jungke, Sri Hartoyo mengatakan, memang ada sejumlah permasalahan terkait infrastruktur pasar seperti drainase, atap dan lantai disi utara pasar yang sudah rusak. Secara keseluruhan ada 900 pedagang yang berjualan di Pasar Jungke.
"Drainase, sedimen terlalu tinggi, paving sebelah utara sudah rusak. Bagian atap juga perlu perbaikan. Tapi keseluruhan secara fisik masih layak, hanya memang ada beberapa titik yang perlu diperbaiki," terangnya. (Ais).