TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kendal mengawasi secara ketat peredaran narkoba di kalangan generasi muda.
Setelah sebelumnya sosialisasi masif dilakukan sampai ke pelosok desa, langkah serupa kini dijajaki di lingkungan sekolah.
Sosialisasi di lingkungan sekolah dilakukan lebih edukatif dan komunikatif.
Baca juga: Caleg PKS di Aceh Diduga Biayai Kampanye dari Narkoba, Punya Jaringan di Malaysia
BNN menggunakan pendekatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) cegah bahaya secara dini.
Adapun materi yang diberikan ke siswa berupa pengertian, jenis, ciri-ciri penyalahguna narkoba serta upaya pencegahannya.
Kepala BNN Kabupaten Kendal, Anna Setiyawati mengatakan peredaran narkoba di lingkungan pendidikan bisa dilakukan lewat berbagai cara, termasuk perantara dengan orang tak dikenal.
Pemberian biasanya dilakukan ketika siswa pulang sekolah, maupun saat istirahat di luar lingkungan sekolah.
Ia pun meminta kepada siswa agar menolak segala bentuk pemberian dari orang yang tak dikenal.
"Siswa diinformasikan apabila ada orang yang tidak dikenal memberikan sesuatu berupa makanan atau minuman kepada siswa agar menolaknya," katanya, Selasa (28/5/2024).
Anna menambahkan, siswa tak perlu takut ketika menolak pemberian seseorang yang tak dikenal.
Jika dengan pemberian itu merasa terancam, siswa diminta untuk melaporkan aksi tersebut kepada guru maupun orang tua.
"Segera melaporkan kepada guru atau orang tua agar terhindar dari narkoba," terangnya.
Baca juga: Pria Ini Sekap 2 Mantan Anak Tiri lalu Minta Uang Tebusan untuk Beli Narkoba
Dijelaskan Anna, saat ini peredaran narkoba tak mengenal waktu dan tempat.
Bahkan, lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi gerbang awal masa depan pun tak lepas dari jeratan narkoba.
"Menyikapi perkembangan sekarang, penyalahgunaan narkoba sudah masuk di semua lini lingkungan. Tidak terkecuali di lingkungan pendidikan,” bebernya. (*)