Di mana saat 2011 interior maupun eksterior berwarna ungu untuk rumah sangat sulit didapat.
Bahkan Yuli sampai berburu pernik tersebut ke berbagai daerah di luar Kota Semarang.
"Kalau sekarang sangat mudah, bahkan interior maupun eksterior rumah warna ungu sempat jadi tranding," ucapnya.
Tampilan rumah Yuli yang nyentrik juga menjadi trademark di wilayah tersebut.
Bahkan ia mendapatkan tawaran endorse beberapa pihak lantaran kecintaannya terhadap warna ungu.
Kecintaan Yuli terhadap warna ungu tak hanya diterpakan di rumah, hal tersebut juga terbawa di tempat kerjanya.
"Komputer kerja saya juga ungu, jadi di ruang kerja semua ungu. Tak jarang ada yang memanggil saya dengan nama Yuli Ungu karena kecintaan saya terhadap warna ungu," paparnya.
Kecintaan terhadap warna tersebut membuat Yuli menjadi satu dari 16 anggota Purple Lover Community Semarang.
Ketua Purple Lover Community Semarang, Defi Kurniawati berujar, selain Yuli ada belasan anggota yang tersebar di berbagai wilayah di Jateng.
Ia mengatakan Purple Lover Community ada di setiap provinsi di Indonesia dengan jumlah anggota beragama.
Dijelaskannya, Purple Lover Community Semarang sendiri dibentuk sejak 2018 untuk mewadahi pecinta warna ungu.
"Kegiatan kami juga bermacam-macam, ada meetup dan juga penggalangan donasi untuk membantu sesama," tambahnya.
Baca juga: Darwin Nunez Tumbal Pertama Arne Slot? Dianggap Pemain Mahal Tapi Tak Sesuai Ekspetasi Liverpool
Baca juga: Pemkab Kendal Bersama BPN Gelar Rapat Gugus Tugas Reforma Agraria
Baca juga: Sosok Alivia Rahma Siswi SMAN 3 Purwokerto Diterima di 12 Universitas Dunia, Sudah Tetapkan Pilihan
Baca juga: Calvin Verdonk Gabung TC Timnas Indonesia, Siap Debut Saat Lawan Irak?