Pressing tinggi yang diterapkan anak asuh Shin Tae-yong membuat lawan sulit membangun serangan.

Tanzania dipaksa bermain pasif di daerahnya sendiri.

Tak kurang akal, Tanzania mengkreasikan serangan lewat serangan balik.

Beberapa kali sisi kanan Garuda menjadi sasaran serang sayap cepat Tanzania.

Garuda yang menguasai permainan kembali mendapat peluang dari Ragnar Oratmangoen dan Marselino Ferdinan.

Ragnar melakukan shooting keras dari luar kotak penalti, namun masih bisa dihentikan kiper.

Begitu juga Marselino Ferdinan mencoba peruntungan lewat tendangan spekulasi yang masih bisa ditangkap kiper lawan.

Tanzania membalas lewat serangan balik cepat, penyerang Tanzania lolos dari kawalan dan berlari sendirian ke gawang Ernando.

Untungnya Ernando tepat mengambil keputusan, berlari keluar sarang dan melakukan tackle untuk membuang bola.

Nahas, bola sapuan Ernando bergulir tepat di kaki pemain Tanzania yang tanpa pikir panjang langsung melepaskan tendangan ke gawang yang kosong.

Ernando yang jatuh di tanah langsung bangkit berdiri menepis bola tepat waktu sehingga laju bola melambat dan melenceng dari gawang.

Rafael Struick juga menciptakan peluang setelah berhasil merebut bola dari kaki pemain Tanzania.

Namun kontrol bolanya kurang sempurna sehingga kiper Tanzania bisa menutup ruang dan mengamankan bola.

Peluang terakhir Garuda tercipta lewat tendangan bebas Thom Haye di masa injury time.

Bola melaju kencang dan mendatar melewati pagar betis, tapi belum tepat mengarah ke sasaran.