Saat ini, kondisi anak tersebut jauh lebih baik daripada yang diharapkan mengingat tingkat kerusakan otaknya.
Namun, Breelyn diperkirakan tidak akan hidup hingga ia menginjak usia dewasa.
Penyakit ini disebut-sebut sangat langka, yang hanya diderita oleh satu dari 500.000 orang per tahun.
Meski demikian, ibu Breelyn mengatakan bahwa dia telah memaafkan orang yang telah menyebabkan putrinya menjadi sakit.
“Anda tahu, itu adalah sebuah kecelakaan dan mereka tidak sungguh-sungguh melakukannya,” katanya.
Mengenal herpes simplex encephalitis
Dilansir dari laman EncephalitisInternational, herpes simplex encephalitis (HSE) adalah jenis encephalitis infeksius yang terjadi karena tertular virus herpes simpleks (HSV).
Jika sudah terinfeksi, HSV ini kemudian memasuki otak penderita.
Virus ini dibagi menjadi dua, yakni HSV1 dan HSV2.
HSV1 dikaitkan dengan infeksi mulut dan tenggorokan yang pada awal tertular tidak muncul gejala.
Sementara, HSV2 dikaitkan dengan herpes genital karena ditularkan melalui aktivitas seksual.
Infeksi jenis HSV ini terutama sering terjadi pada remaja dan orang dewasa.
Pada HSV 1, virus ini menempel dan memasuki saraf sensorik di tenggorokan kemudian berpindah ke sel saraf yang disebut “ganglia”.
Di sini, virus membentuk infeksi laten (tersembunyi) dan menginfeksi penderita seumur hidup.
Dari waktu ke waktu, virus ini dapat aktif kembali dan menimbulkan lesi yang dapat dikenali seperti luka dingin di sekitar bibir dan hidung.