Berita Video

Video Klarifikasi Disnakertrans Jateng Tanggapi Kabar Beberapa Pabrik Tekstil di Jateng Tutup

Penulis: budi susanto
Editor: Tim Video Editor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini video klarifikasi Disnakertrans Jateng tanggapi kabar beberapa pabrik tekstil di Jateng tutup.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pernyataan Kemenaker tentang tutupnya sejumlah perusahaan tekstil raksasa di Jawa Tengah, sedang menjadi perbincangan hangat.

Beberapa waktu lalu, Kemenaker bersuara mengenai tutupnya perusahaan tekstil raksasa tersebut.

Beberapa perusahaan tekstil yang dinyatakan tutup oleh Kemenaker adalah PT Dupantex, PT Sai Apparel, PT Kusumaputra Santosa.

Kemudian PT Pamor Spinning Mills dan PT Kusumahadi Santosa.

Hal tersebut kemudian ditanggapi Disnakertrans Jateng.

Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz menyatakan, dari 5 perusahaan tekstil raksasa tersebut hanya beberapa yang tutup secara resmi.

Dia menjelaskan, perusahaan yang tutup adalah PT Dupantex yang ada di Pekalongan.

Menurutnya, PT Dupantex tutup permanen sejak 6 Juni 2024 dengan jumlah pekerja mencapai 800 orang.

Tapi karyawan di PT Dupantex belum berstatus PHK.

Hal ini karena masih dalam proses bipartit atau penyelesaian perselisihan dengan pekerja.

"13 Juni 2024 serikat pekerja PT Dupantex meminta Pemda Pekalongan untuk memediasi dengan perusahaan."

"Namun belum sampai tahap mediasi, masih tahap klarifikasi," jelasnya kepada Tribunjateng.com di Kantor Disnakertrans Jateng, Rabu (19/6/2024).

Selain PT Dupantex, beberapa perusahaan yang tergabung dalam PT Kusuma Putra Grup juga masih melaksanakan proses bipartit.

Sejumlah perusahaan tersebut adalah PT Kusumaputra Santosa, PT Pamor Spinning Mills, dan PT Kusumahadi Santosa dengan total 642 pekerja.

Dengan total 642 pekerja perusahaan tekstil tersebut dikatakan Aziz sudah tidak beroperasi.

"Untuk PT Sritex dengan 10.409 pekerja masih beroperasi dan masih membutuhkan 2.000 pekerjaan."

"Artinya tidak melakukan PHK."

"Sementara PT Sai Apparel tidak tutup dan masih operasional," paparnya.

Turut ditambahkannya, total pekerja yang terkena PHK dari 2023 sampai Juni 2024 mencapai 15.993 orang.

Jumlah tersebut tak hanya dari perusahaan tekstil, namun gabungan dari sejumlah perusahaan di Jawa Tengah.

Pihaknya menjelaskan, pada 2023 totak pekerja yang terkena PHK mencapai 8.588 orang.

"Sementara dari Januari hingga Juni 2024, total pekerja yabg terkena PHK di Jawa Tengah mencapai 7.437 orang," imbuhnya. (*)

Berita Terkini