Sang anak, Novita baru menikah dengan Taskin pada awal Januari 2024 ini.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama mengatakan, telah dilakukan visum awal pada jasad AF di rumah yang menjadi TKP ditemukannya jasad korban.
"Dari hasil visum awal kami menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Ada beberapa luka akibat benda tumpul di kepala dan badan korban," terang AKP Fauzy.
Terkait penyebab kematian korban, lanjutnya, perkiraan sementara karena terjadi pendarahan di kepala.
"Perkiraan kematian korban ini karena pendarahan di kepala. Diduga akibat penganiayaan yang dilakukan itu tadi. Saat ini jasad masih dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Kediri dan terduga pelaku diamankan untuk dimintai keterangan," ujarnya.
Motif Pelaku
Motif dikuburnya AF (3) di samping rumah orang tuanya kawasan Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri terungkap.
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama mengatakan, AF sebelumnya sempat mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan orang tuanya, yakni Taskin dan Novita.
AKP Fauzy menyebut, penganiayaan yang dialami korban kemungkinan terjadi tak hanya sekali saat korban meninggal.
Akan tetapi sudah terjadi beberapa kali.
Hanya saja yang terparah terjadi pada Sabtu (22/6/2024) malam hingga menyebabkan korban kehilangan nyawanya.
Saat dianiaya tersebut, lanjut AKP Fauzy, korban kehilangan kesadaran dan sempat dilakukan pertolongan oleh kedua orang tuanya.
Namun setelah diketahui bahwa korban telah meninggal, keduanya panik.
"Karena panik ini kemudian korban dimakamkan di samping rumahnya. Jadi motif kenapa dikubur di sana, karena panik," terang AKP Fauzy.
Ditanyai soal motif penganiayaan, AKP Fauzy menuturkan, orang tua korban mengaku kesal terhadap korban.