Petugas pun langsung melakukan pengawalan agar tidak terjadi aksi anarkis dalam evakuasi tersebut.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihahrtono sebelumnya menjelaskan, Anton dipastikan merupakan korban pembunuhan berencana yang dilakukan oleh nasabahnya sendiri.
Hal itu terkuak setelah polisi menggali keterangan dari seorang pelaku.
Saat ini, pemilik Distro "Anti Mahal" tersebut masih menjadi buronan.
Ia telah melarikan diri meninggalkan tempat tinggalnya sejak sepekan terakhir setelah korban dilaporkan hilang.
"Korban tewas dibunuh saat melakukan penagihan. Pelaku utama masih dalam pengejaran," kata Harryo.
Diberitakan sebelumnya, seorang pegawai koperasi di Palembang, Sumatera Selatan yang bertugas menagih utang nasabah bernama Anton Eka Saputra ditemukan tewas terkubur di dalam ruko pakaian.
Mayat Anton ditemukan terkubur di dalam ruko penjualan pakaian Distro "Anti Mahal" yang berada di Jalan KH Dahlan, Perumahan Maskarebet, Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (26/6/2024).
Kronologi Pembunuhan
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo menjelaskan kronologi pembunuhan Anton.
"Tersangka utamanya adalah debitur korban yang masih kita kejar," kata Harryo usai melakukan olah TKP, Rabu (26/6/2024).
Harryo menjelaskan, pembunuhan dilakukan tiga pelaku.
Saat datang ke ruko, dua pelaku seolah-olah sebagai pelanggan yang hendak membeli baju.
Pelaku Anton yang datang kemudian berbincang dengan pemilik ruko untuk menagih utang.
Namun saat korban lengah, seorang pelaku memukulnya dengan besi di bagian kepala hingga tewas.