TRIBUNJATENG.COM - Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono menjadi perbincangan hangat setelah pernyataannya ingin mencari orang yang memviralkan kasus kematian Afif Maulana (13).
Sebelumnya, Afif Maulana ditemukan tewas dan diduga disiksa oleh oknum polisi Kota Padang.
Suharyono pun mengatakan hendak mencari orang yang memviralkan kematian Afif.
Hal ini karena narasi dalam unggahan yang viral tersebut merupakan tuduhan yang berpotensi merusak citra institusi polisi.
Baca juga: Inilah Seserahan Lamaran Muhammad Fardana, Batal Nikah Dikembalikan? Ayu: Saya Sudah Nanya ke Papa
Pihaknya merasa menjadi korban trial by the press atau pengadilan oleh pers terkait dengan berita viral kematian Afif.
"Dia (orang yang memviralkan) harus (memberi) testimoni, ’Apakah kamu benar melihat (kejadian), kamu kok ngomong begitu? Kamu, kan, sudah trial by the press, menyampaikan ke pers sebelum fakta yang sebenarnya cukup bukti atau tidak. Atau kamu hanya asumsi dan ngarang-ngarang’,” kata Suharyono.
Dilansir dari Kompas.com, Koalisi Masyarakat Sipil Anti Penyiksaan juga mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk mencopot Kapolda Sumbar.
Mereka menilai jika Kapolda Sumbar menghalang-halangi penegakan hukum dan melindungi pelaku anggota polisi yang diduga menyiksa Afif hingga tewas.
"Mendesak Kapolri untuk segera mencopot Irjen Suharyono dari jabatan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat," kata Direktur LBH Padang Indira Suryani, dalam keterangan pers, Selasa (2/7/2024) dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Ribuan Warga Antusias Ikuti Arakan Pager Gesek di Desa Srikandang Bangsri Jepara
Sehingg kini banyak yang penasaran dengan sosok Irjen Suharyono.
Dilansir dari sejumlah sumber, Irjen Suharyono menjabat sebagai Kapolda Sumbar sejak 14 Oktober 2022.
Dirinya menggantikan Irjen Teddy Minahasa yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka dugaan peredaran narkoba, sehingga Teddy divonis penjara seumur hidup.
Irjen Suharyono lahir pada 2 Desember 1966 di Temanggung, Jawa Tengah.
Suharyono adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) dan merupakan salah satu taruna beprestasi.
Suharyono meraih penghargaan Adhi Makayasa atau lulusan terbaik angkatan 1992.