Wawancara Khusus

WAWANCARA Mantan Kabareskrim Susno Duadji: Ada Enam Alat Bukti di Kasus Pegi, Bukalah!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

INFOGRAFIS: Aturan Ganti Rugi Salah Tangkap

Nah jadi Polri harus senang, kenapa senang? Alhamdulillah institusi saya tidak dijerumuskan karena pujian, tidak dijerumuskan karena pengakuan terhadap sesuatu yang salah, nah begitu nah next, untuk kedepan mari kita perbaiki ke dalam, apa kelemahan kita sampai terjadi begini.

Pak Susno, dalam pengalaman dan pengetahuan Pak Susno situasi ini terjadi apa karena target Pak, jadi para penyidik itu mengejar target, supaya cepat supaya gampang atau gimana?

Saya tidak tahu mengapa ya, yang jelas mereka sudah mengabaikan kaedah-kaedah penyidikan. Kaedah penyidikan itu jelas sekali apa itu penyidikan, upaya yang dilakukan oleh penyidik untuk apa, untuk membuat terang suatu peristiwa. Kan peristiwanya ada ditemukan dua jenazah, itu peristiwanya. Kemudian membuat terang apakah ini pidana, apa bukan.

Oh ini pidana setelah tahu pidana, mencari pelakunya dengan mengumpulkan alat bukti, bukan cari pelakunya dulu baru alat buktinya dicari oh, nggak kebalik ya.

Jadi kumpulin alat bukti dulu baru tentukan apakah ya?

Dari mana mengumpulkan alat bukti, dalam pelajaran yang paling mendasar untuk penyidik itu ada yang namanya tringel evidence, segitiga pembuktian.

Di TKP, tersangka, kemudian barang bukti. Oh ada CCTV, oh ada HP, oh ada sepeda motor, ada darah, ada baju dan mungkin ada batu atau ada apa, dari situlah dia akan berbicara, dari mana diambil sidik jari, diambil laboratorium darah, kalau dicurigai, diperkosa kemudian darahnya masih kurang l, kuat diminta DNA. DNA nggak mahal kok sekarang 5 jutaan udah bisa DNA.

Kemudian CCTV-nya diungkap telponnya diungkap dari situ oh pelakunya ini, ambil baru diperiksa yang lain, jangan terlalu percaya sama omongan saksi. Kenapa? Saksi itu kita ini berapa di ruangan ini, terus 100 bisa bohong kok, kita katakan tribun punya studio baru apa warna dindingnya, hijau padahal putih.

Sampai di luar kita berseratus disini, mengatakan hijau, apakah kita benar? Salah kan. Kita bersepakat dalam kebohongan tapi kalau ada bukti, rekaman ini dibawa di luar ternyata putih. Seribu orang tadi udah bohong, taruh lah seribu orang ada 5 orang yang mengatakan putih, seribu mengatakan hijau jangan percaya pada yang banyak, yang 5 tadi ada alat bukti pendukung.

Nah makanya itulah perlunya Scientific Evidence didapatkan dengan Scientific Crime Investigation.

Jadi 3 angle evidence di situ cari alat buktinya. Nah ini tidak diambil semua bajunya tidak diambil darahnya bagaimana kemudian darah TKP tidak diambil, sperma tidak diambil, CCTV diambil tapi tidak dibuka.

Kan dalam sidang kan ada CCTV, saya katakan, kenapa CCTV sampai hari ini tidak dibuka, oh tidak ada karena tidak ada ahli di Cirebon, kan ada Bandung. Oh Bandung tidak ada, ada Jakarta Jakarta tidak ada, ada Internasional di mana pabriknya.

HP itu pun tidak dibuka sampai hari ini. Nah itu apakah cara pilih yang profesional?

Pak Susno ini kan kemudian menjadi kabur semua apalagi yang dibebaskan, kalau menurut Pak Susno sarannya untuk mengungkap kasus Vina dan Egi masih mungkin gak Pak dibuka?

Masih ada dua alat bukti scientific yang saya tidak tahu dimana tempatnya sekarang kan dikeluarkan di pengadilan kan, ada enam HP, ada CCTV. Kenapa tidak dibuka, mudah-mudahan belum dimakan rayap ya. Kalau sudah dimakan rayap ya sudah atau sudah direndam kopi minum atau ketumpahan kopi, kita ga tau. Ngapain disayang-sayang buka lah.

Halaman
1234

Berita Terkini