Kasus Dugaan Pelecehan Mahasiswi di UMS

Langkah Rektorat Hadapi 2 Kasus Dugaan Pelecehan di UMS Solo: Masih Proses Investigasi Internal

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Rektor IV UMS Surakarta, Em Sutrisna.

Rahayu Purwaningsih berharap ada upaya penyelesaian yang adil atas kasus dugaan pelecehan di UMS.

Tak hanya UMS, Rahayu berharap agar semua kampus bisa mengimplementasikan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021, bukan sekadar jargon.

"Kami berharap semua Universitas mengimplementasikan secara serius Permendikbudristek."

"Bahwa ini tidak semata-mata aturan yang harus dilaksanakan agar bantuan-bantuan, akses-akses dan dana untuk universitas bisa turun," terangnya.

"Tapi ini sebuah komitmen untuk betul-betul mewujudkan ruang-ruang pendidikan yang berpihak pada perempuan."

"Kami berharap ini jadi pembelajaran buat semua bahwa siapapun bisa jadi korban," imbuh Rahayu Purwaningsih.

Menilik dua kasus dugaan pelecehan di UMS, Rahayu juga berharap adanya tindakan tegas dari pihak kampus kepada terduga pelaku bila pelecehan tersebut benar adanya.

"Harus ada tindakan keras dari kampus sebagai komitmen pencegahan dan penanganan kekerasan."

"Kami berharap ada langkah tegas terhadap para dosen tersebut," Rahayu kembali menegaskan.

Di sisi lain, Rahayu Purwaningsih meminta pihak kampus melakukan perlindungan kepada korban, termasuk apabila korban mengalami trauma atas insiden tersebut.

"Mungkin korban mengalami trauma, mungkin korban juga distigma dan dipersalahkan."

"Nah artinya harus ada sistem perlindungan bagi korban."

"Selain itu pada saat itu pada saat korban mengalami trauma, korban juga harus dipulihkan karena ini bagian dari hak korban yang harus dipenuhi," bubuhnya.

"Hak korban lainnya adalah tidak ada intimidasi yang kemudian menghambat mahasiswi tersebut dapat menyelesaikan pendidikan," pungkas Rahayu.

KOLASE Foto viral dugaan kasus pelecehan oleh seorang dosen UMS terhadap mahasiswinya. (TRIBUN SOLO)

Baca juga: Civitas Akademika UMS Bacakan Maklumat Kebangsaan, Minta Presiden Kembalikan Demokrasi yang Beradab

Mahasiswi UMS Dilecehkan Saat Bimbingan Skripsi

Sebelumnya juga viral, seorang oknum dosen di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap salah satu mahasiswinya.

Dugaan itu muncul seusai viral curhatan mahasiswi yang merupakan terduga korban di akun media sosial. 

Dia menyebut mengalami pelecehan saat menjalani proses bimbingan skripsi di rumah dosen tersebut.

Di sana tubuh mahasiswi itu diraba- raba hingga dipeluk beberapa kali oleh oknum dosennya. 

Kabar dugaan pelecehan tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @dpn.ums pada Jumat (5/7/2024).

Pihak Rektorat UMS sudah turun tangan menanggapi kasus dugaan pelecehan ini.

Wakil Rektor IV UMS, Em Sutrisna seperti dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (9/7/2024) menjelaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam dengan adanya kabar tersebut.

Seusai mendapat laporan terkait dugaan pelecehan yang dialami salah satu mahasiswi, Em Sutrisna menjelaskan bahwa pihaknya menerjunkan tim untuk menyelidiki kebenaran hal tersebut melalui Komite Disiplin UMS.

"Ketika ada kasus, kami punya proses transparan."

"Dan yang diadukan itu sudah diklarifikasi, dipanggil mulai dari tingkat Prodi hingga Fakultas."

"Dan Fakultas sudah membuat surat ke Rektorat."

"Dari Rektor melihat hasil Berita Acara itu, apakah akan langsung dikenai sanksi atau kemungkinan besar dilanjutkan di sidang Komite Disiplin UMS," ujar Em Sutrisna.

Em Sutrisna pun belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait hasil berita acara tersebut.

Namun pihaknya membenarkan adanya bimbingan skripsi yang terjadi di rumah kediaman salah satu dosen tersebut.

"Kalau proses bimbingannya itu ada."

"Tetapi apa yang ditulis di media sosial itu, kemudian yang bersangkutan menerima atau menyangkal, itu nanti menunggu berita acara dan masuk komite disiplin."

"Tapi proses bimbingan itu ada dan diakui proses bimbingannya di rumah itu diakui," tambahnya.

Dia menjelaskan, sebenarnya ada aturan terkait bimbingan skripsi yang memang tidak diperbolehkan dilakukan di luar area kampus maupun di luar jam kerja.

Dengan demikian, Em Sutrisna menjelaskan bahwa pihaknya saat ini memeriksa dua hal yakni terkait pelanggaran aturan bimbingan skripsi dan dugaan pelecehan yang tengah jadi sorotan.

"Dua-duanya, karena kesalahan melakukan bimbingan di luar kampus."

"Juga dalam proses pemeriksaan (dugaan pelecehan)," lanjutnya.

Dengan adanya kejadian ini, UMS mengambil tindakan sementara untuk berupa sanksi bagi oknum dosen tidak diperbolehkan melakukan bimbingan skripsi pada mahasiswa.

Sementara untuk mahasiswa yang bersangkutan dialihkan bimbingan skripsinya kepada dosen lainnya sampai proses pemeriksaan selesai dilaksanakan.

Baca juga: Video UMS Solo Bacakan Maklumat Kebangsaan Minta Jokowi Kembalikan Demokrasi Beradab

Baca juga: Studi Banding UMS dan LLDIKTI VI Jawa Tengah ke IT Telkom Purwokerto Dalam Rangka AHD 2024

Kronologi Dugaan Pelecehan Versi Korban

Sebelumnya dalam sebuah unggahan, korban yang diduga merupakan mahasiswi semester akhir salah satu prodi di UMS menceritakan pada admin @dpn.ums melalui pesan DM telah menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh salah satu oknum dosen.

Meski tak dijelaskan secara detail kapan kejadian dugaan pelecehan tersebut, namun demikian, dalam unggahan tersebut dijelaskan lokasinya berada di rumah oknum dosen tersebut.

"Kemarin kronologinya ka jam 10-11 pm. waktu itu aku lagi bimbingan diruma dosenku, posisinya aku sendiri karena temen yang satu dospem sama aku sama aku udah selesai jadi aku kesana sendiri," terangnya dalam unggahan.

"Siang itu aku sampe diruma dosenku tapi keadaan masi rame karena maba yang ujian susulan, habis itu giliran aku bimbingan."

"Awalnya lancar tanpa ada kontak fisik antara aku dan dosenku ini pokoknya normal dan habis itu juga masih ada maba yang baru datang buat ujian susulan."

"Dan dosenku ini ngeduluin maba buat ujian duluan sementara aku distop saat lagi ngejelasin skripsi aku," tambahnya.

Dalam unggahan tersebut juga diterangkan bahwa saat kejadian dugaan pelecehan itu, mahasiswi tersebut tengah dalam proses bimbingan skripsi.

"Pas mabanya udah selesai mereka pada pulang, akhirnya disana aku sendirian sama dosenku."

"Dia mulai cerita tentang anaknya yang nyari jodoh tapi ujung-ujungnya nanyain aku udah punya pacar belum, disitu juga dosenku juga sempet nanya berat badan aku dan minta buat liat perut aku, jelas aku menolak."

"Di situ suasana mulai gaena aku gemeteran ka jujur."

"Aku uda mulai duduk ngejauh dari dia tapi kaki aku dielus sama kaki dia,"

Dia menjelaskan bahwa sempat mendapat perlakuan dari meraba kaki hingga lututnya.

"Lutut aku dipegang juga."

"Habis itu dia tiba-tiba berdiri minta peluk."

"Aku inget banget kata-katanya 'coba peluk mr sebentar, gapapa gapapa'."

"Aku ditarik-tarik aku jelas menolak aku dipaksa."

"Aku gak teriak aku juga bingung kenapa gabisa teriak."

"Dosenku ngomongnya bisik-bisik karena diruma ada istrinya,"

"Aku cuma ada bukti ini ka kakiku diinjek sama dielus."

"Habis itu aku langsung bilang ke temenku kalau aku dilecehin sama dosenku ini."

"Aku langsung muter otak pokoknya aku mau pulang waktu itu ka,"

"Aku waktu itu ngaku ada part time jam 11 an sampe aku minta temenku suru call aku jam 11an seolah aku uda jam kerja,"

"Aku masih ditahan juga sama dosenku katanya 10 menit lagi."

"Aku tetep nolak ka waktu itu."

"Dia masih tetap minta pelukan yang kedua pas aku mau pulang (emoji sedih)."

"Aku gemeter banget ngetik ini jujur."

"Terus aku nekat pulang tanpa ijin dia tetep anter aku ke depan."

"I think that it ka,"

"Aku juga udah up ke prodi juga."

"Aku anak pendidikan akuntansi ka,"

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Oknum Dosen UMS Lecehkan Mahasiswi Disorot Aktivis Perempuan Solo Jateng, Janji Kawal Sampai Tuntas dan Respons Rektorat UMS Solo Jateng Soal Viral Wadek FKIP UMS Ajak ML Mahasiswi: Sedang Investigasi

Baca juga: KPU Jateng Ajak Seluruh Satker Publikasikan Kegiatan Pilkada 2024 Demi Tingkatkan Citra Lembaga

Baca juga: Puluhan Stan Produk Unggulan Ramaikan Acara Harkopnas se-Jawa Tengah di Salatiga

Baca juga: Dongeng Sebelum Tidur, Kisah Tiga Putri :Maya, Melur, dan Melati

Baca juga: Mangkir Dari Panggilan, Pelatih Marching Band SMPN 3 Semarang Bakal Dijemput Paksa

 

 

Berita Terkini