"Pemerintah mewajibkan wajib belajar 9 tahun. Kalau kita berbicara wajib harusnya gratis dong. Saya optimistis bisa. Anggarannya cukup untuk SD dan SMP. Nanti SMA kami pikirkan untuk beasiswa, meskipun menjadi tanggung jawab provinsi," sambungnya.
Selain itu, Yoyok mempunyai cita-cita memberi jaminan kesehatan untuk semua warga di Kota Semarang, yang yang sudah dirintis oleh wali kota sebelumnya, Hendrar Prihadi, yakni Universal Health Coverage (UHC).
"Itu bagus, tapi kuota baru sebagian. Saya ingin semua untuk warga Kota Semarang. Jadi tidak hanya untuk yang miskin saja, yang kaya juga bisa dapat karena membayar pajak. Jadi jaminannya harus merata. Memang yang diutamakan yang miskin dan akan bertahap. Jadi warga Semarang yang memiliki KTP bisa mendapat jaminan kesehatan," paparnya. (arl)