Wawancara Khusus

Pilkada Pekalongan, Sukirman: Saya Sudah Mengenal dan Cocok dengan Bu Fadia

Penulis: Ardianti WS
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEKRETARIS DPW PKB Jateng yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sukirman blak-blakan mendampingi Fadia Arafiq dalam kontestasi Pilkada 2024 ini.

TRIBUNJATENG.COM - SEKRETARIS DPW PKB Jateng yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sukirman blak-blakan mendampingi Fadia Arafiq dalam kontestasi Pilkada 2024 ini.

Dia blak-blakan PKB berkoalisi dengan Golkar untuk mengusung bakal paslon Fadia-Sukirman di Pilkada Kabupaten Pekalongan.

Video Tribun Topic tayang di media sosial Tribunjateng dan kali ini disajikan kepada pembaca Tribunjateng.com serta koran cetak Tribun Jateng yang ditulis oleh reporter Wahyu Ardianti Woro.

Berikut petikan wawancaranya.

Mengapa Bapak maju jadi balon Wakil Bupati?

Saat ini PKB memiliki 14 kursi hasil di Pemilu 2024. Perjalanan saya mencalonkan sebagai bakal calon bupati sesungguhnya sudah banyak ditunggu oleh masyarakat Pekalongan. Bahkan sebelum Pemilu. Selama ini PKB sudah banyak berkiprah untuk Pekalongan dan masyarakat sudah sering berjuang bersama. Sehingga saya jadi figur yang didorong menjadi bakal calon Wakil Bupati Pekalongan.

Bisa cerita perjalanan politik Pak Sukirman?

Di pemilu 2024, saya mencalonkan sebagai DPR RI, namun tidak berhasil. Saya maju dapil Pekalongan, Pemalang, dan Batang. Saat saya kalah banyak yang mempertanyakan. Tapi saya legowo saja, kalau memang kalah ya sudah. Kemudian saat ini mendapat tawaran untuk mendampingi Bu Fadia Arafiq untuk maju di Pilkada Kabupaten Pekalongan.

Saya dan beliau sudah saling mengenal Mbak Fadia selaku bupati incumben. Mbak Fadia ini pernah mencalonkan di Pileg DPRD Jawa Tengah tahun 2019, tapi tidak terpilih. Namun, ketika maju di Pilkada Kabupaten Pekalongan 2020 beliau menang. Beliau dari partai Golkar. Saat itu PKB kalah karena kurang konsolidasi. Nah sejak saat itu saya akrab dengan Mbak Fadia. Sering bekerjasama dalam pembangunan dan realisasi program DPRD Jateng dan Kabupaten Pekalongan.

Mengapa Anda berpasangan dengan Bu Fadia?

Isu pilkada 2024 ini kita sering update kondisi dan peta politik. Lalu seiring berjalannya waktu, tim Ibu Fadia memutuskan akan maju lagi di Pilkada. Lalu mereka mengirim utusan kepada Gus Yusuf selaku ketua PKB Jawa Tengah untuk berkoalisi.

Saat itu Golkar sangat respect kepada PKB. Namun cara beliau mengajak PKB berkoalisi sangat bagus dan akhirnya kita sepakat untuk berkoalisi dan PKB sebagai calon wakil bupati. Padahal kondisi saat Golkar sudah bisa mencalonkan diri tanpa koalisi. Namun, Golkar sangat berbesar hati mengajak PKB berkoalisi. Jadi tawaran berkoalisi disepakati Saya sebagai calon Wakil Bupati dan Ibu Fadia menjadi calon bupati di Pilkada 2024 kabupaten Pekalongan.

Mengapa PKB menunjuk Anda?

Secara pribadi saya tidak boleh hilang di aktivitas politik. Saya harus tetap orbit di politik. Sementara Gus Yusuf mempertimbangkan sisi elektoral, saya mampu mendongkrak suara Ibu Fadia. Mungkin pihak Ibu Fadia juga memperhitungkan itu. Karena saya dianggap berpangalaman di pemerintahan, maka diharapkan mampu memajukan pemerintahan kabupaten pekalongan dan bermanfaat luas untuk masyarakat.

Partai mana saja mendukung Bu Fadia dan Pak Sukirman?

PKB dan Golkar sudah clear. PKB sudah mengeluarkan surat tugas agar saya berpasangan dengan Ibu Fadia. Surat rekemendasi pertama itu sudah keluar. Kemudian partai lain ikut mendukung seperti Nasdem, Perindo dan PAN. Sementara untuk komunikasi dengan PDIP, Gerindra, PPP sudah clear secara politik, namun belum memberi surat rekomendasi.

Apakah Paslon Fadia-Sukirman akan melawan kota kosong?

Mungkin arahnya ke sana. Kita memang ingin menang, tetapi tidak ingin menang dengan membelah masyarakat secara drastis. Pilkada saat ini tantangannya begitu besar yakni liberalisasi politik dan transaksional yang luar biasa, kita mencoba evaluasi agar hal-hal itu bisa diminimalisir. Maka pilihannya adalah melawan kotak kosong.

Bagaimana komunikasi PKB dengan PDIP?

Secara komunikasi politik kita clear. Bahkan Bambang Pacul selaku Ketua DPD Jawa Tengah berharap agar Kabupaten Pekalongan dipimpin oleh orang yang benar-benar dari partai politik, bukan pengusaha yang tiba-tiba masuk partai.

Apa rencana Anda terkait Kabupaten Pekalongan?

Saya menjadi anggota DPRD Jawa Tengah sudah 3 periode. Jika terpilih, ini menjadi pengalaman pertama saya di eksekutif. Menurut saya, di Kabupaten Pekalongan memiliki problem yakni pendidikan dan kemiskinan. Hal itu yang harus dibenahi dan dicarikan solusi.

Mungkin ada program yang dilanjutkan?

Program pengobatan gratis. Soal kesehatan ibu Fadia memiliki gebrakan yang bagus yakni pengobatan gratis dengan menunjukkan KTP, sehingga birokrasinya tidak berbelit-belit. Bahkan ketika ada warga Kabupaten Pekalongan yang harus dirujuk di rumah sakit di wilayah kota lain, biaya pengobatannya bisa langsung diajukan ke pemerintah Kapupaten Pekalongan dengan hanya menunjukkan KTP.

Potensi apa yang bisa dikembangkan?

Pekalongan secara kreativitas ekonomi cukup baik, ada UMKM batik, ada perusahaan pembuatan kassa, ada kerajinan serabut dan lain sebagainya. Mayoritas masyarakat Kabupaten Pekalongan ingin berdagang. Jadi semaagat masyarakat luar biasa. Memang banyak pengusaha yang lahir di Pekalongan namun juga harus ditingkatkan secara pendidikan formal untuk tingkatkan SDM.

Bagaimana persiapan PKB di Jawa Tengah?

Ada sebagian parpol belum siap memunculkan sosok. Kita berharap agar tidak terjadi politik transaksional yang bisa merusak iklim demokrasi. PKB bisa mengusung calon di 11 kabupaten/kota tanpa koalisi seperti di Kabupaten Pekalongan, Tegal, Kendal, Kebumen, Kota Salaitiga, Kabupaten Magelang, dan Blora. Mari sukseskan Pilkada. (waw/tribun jateng cetak)

Berita Terkini