Berita Blora

Sosok Nur Qomariyah, Wanita Asal Blora Yang Raih Satya Lencana Karena Sudah Donor Darah 114 Kali

Penulis: M Iqbal Shukri
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nur Qomariyah (63), pendonor asal Blora yang mendapatkan penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden Jokowi.

TRIBUNJATENG.COM, BLORA -  Nur Qomariyah (63) menjadi salah satu pendonor asal Blora yang mendapatkan penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden Jokowi. 

Itu lantaran, jumlah donor darah yang telah dilakukan oleh Nur Qomariyah telah mencapai 100 kali lebih.

Nur Qomariyah menerima penghargaan itu bersama 1.590 pendonor lainnya dari berbagai daerah yang juga mendapatkan penghargaan yang sama, di Jakarta, Senin (5/8/2024).

Baca juga: Songsong Hari Pengayoman Ke-79, Kanwil Kemenkumham Jateng Gelar Kegiatan Donor Darah

Bahkan, Nur Qomariyah menyebut, dari total ribuan pendonor yang meraih penghargaan, pendonor perempuannya hanya berjumlah 46 orang.

"Perempuannya itu hanya 46, termasuk saya," ujarnya, kepada Tribunjateng, saat ditemui di kediamannya di Jalan Gunung Wilis, Nomor 15, Kelurahan Kunden, RT 2 RW 1, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Minggu (11/8/2024).

Perempuan bergolongan darah O itu mengaku tidak menyangka mendapatkan penghargaan itu. Dari Blora, yang mendapatkan penghargaan itu ada 6 orang, termasuk salah satunya Nur Qomariyah.

Tidak ada target yang ingin dia capai dalam mendonorkan darahnya. Namun seiring berjalannya waktu, tidak terasa jumlah donor darah yang telah dilakukan Nur Qomariyah mencapai 100 kali lebih.

"Saya donor itu hanya mengalir saja ya, terus setelah dapat kabar saya sudah mendonorkan darah 100 kali, itu diajukan untuk mendapat penghargaan. Sampai sekarang saya sudah donor 114 kali," jelasnya.

Lebih lanjut, Nur Qomariyah merasa terkesan saat menerima penghargaan itu. Apalagi melihat para pendonor yang lain nampak bersemangat dan sehat-sehat.

Padahal menurutnya, usia orang-orang yang menerima penghargaan itu telah masuk usia senja.

"Terharu, saat bertemu se-Indonesia, dengan orang yang sama-sama suka donor, ada yang sudah tua, ada yang usianya 70 tahun lebih, ada yang pakai kursi roda, tetapi masih semangat,"

"Jadi saya kagum, ternyata pendonor-pendonor itu sehat-sehat semuanya," tutur perempuan kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, itu.

Donor sejak usia 18 tahun 

Nur Qomariyah mulai donor darah sejak usia 18 tahun, saat masih sekolah. Ketertarikannya donor darah saat Nur Qomariyah sering mengalami pusing kepala.

Sakit pusing yang dideritanya itu membuat Nur Qomariyah tidak nyaman saat beraktivitas di sekolah.

Halaman
123

Berita Terkini