Menurutnya, ada 21 awak kapal terdaftar yang ada di kapal itu. Kemudian pada kapal tersebut terdapat pekerja yakni cleaning service maupun teknisi. Pekerjaan yang dilakukan yakni perawatan mesin, dan perbaikan interior kapal.
"Menurut keterangan anak buah kapal (ABK) saat itu sedang dilakukan penggantian vinyl lantai," tuturnya.
Rakhmatika menjelaskan penggantian vinyl lantai dilakukan pengeleman. Waktu yang bersamaan juga terdapat pengetokan plat kapal.
"Pengetokan plat kapal itu diduga menimbulkan percikan api. Ditambah ada uap dari lem tersebut yang menyebabkan kejadian kebakaran," ujarnya.
Saat kebakaran kondisi angin sangat kencang sekitar 25 knot atau 50 kilometer per jam. Kencangnya angin menyebabkan api cepat membesar.
"Alhamdulilah kerjasama dengan KSOP dan semua tug boat Pelindo pada pukul 20.20 api bisa dikendalikan. Kemarin tidak ada penumpang sama sekali dan hanya crew yang ada di kapal itu," imbuhnya.
Dia memastikan pengerjaan perawatan kapal telah sesuai SOP. Pihaknya telah menyediakan APAR setiap melakukan pengerjaan menimbulkan api.
"Kemarin posisi anginnya cukup kencang sekitar 25 knot. Hal ini menyebabkan penjalaran api menjadi cepat. Penanggulangannya tidak bisa dilakukan dua APAR tersedia. Hydrant kami juga berfungsi baik," jelasnya.
Disisi lain pihaknya telah melakukan evaluasi untuk penyediaan APAR. DLU juga akan memaksimalkan hydrant melebihi standar.
"Hydrant kami telah sesuai standar yang disyaratkan. Tinggal faktor kemungkinan di luar kendali kita," ucapnya.
Terkait kapal, Rakhmatika memastikan akan menggeser jika situasinya sudah aman. Pihaknya akan membawa kapal itu ke galangan kapal di Madura.
"Nanti akan ditarik menggunakan tug boat dan dilakukan perbaikan sepenuhnya," imbuhnya.(rtp)