Pilkada Serentak 2024

PDIP Umumkan 13 Bakal Calon Gubernur-Cawagub di Pilkada 2024, Inilah Daftar Lengkapnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan keprihatinannya terhadap dinamika politik Pilkada 2024 yang membuat PDI-P ditinggalkan sendirian. Ia bahkan menyindir keberadaan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Apa yang sebenarnya terjadi?

12. Wakil Bupati Kabupaten Kampar, Mishartidan Mimi Lutmila.

13. Bupati Kabupaten Meranti, H. Asmar Dan Mahmuzin.

14. Walikota & Wakil Walikota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti - Kharisman Risanda.

15. Walikota & Wakil Walikota Dumai, Reza Pahlepi - Almanis Dan Fuad Santoso.

16. Bupati & Wakil Bupati Indragiri Hulu, Wahyu Adi - Suhardi.

Setelah pembacaan, perwakilan calon Kepala Daerah yang diusung menerima penyerahanan Surat Keputusan (SK) dari DPP PDIP. Megawati didampingi Hasto, menyerahkan langsung SK dukungan itu.

Pengumuman Calon Kepala Daerah dari PDIP ini merupakan gelombang pertama dari tiga gelombang yang akan dilakukan DPP PDIP dalam menghadapi Pilkada 2024.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Hasto menegaskan, proses kaderisasi PDIP yang berjalan secara sistemik membuahkan hasil. Hal itu bisa dilihat dari semakin banyaknya kader yang menjadi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.

“Dari total 305 daerah tersebut, pertama, terdapat 5 calon Gubernur dan 6 calon Wakil Gubernur yang berasal dari PDI Perjuangan,” ungkap Hasto.

Bukan hanya itu, ada ratusan kader PDIP yang juga menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah baik tingkat kabupaten maupun kota. “Kedua, dari 292 Kabupaten Kota, terdapat 141 calon kepala daerah dan 103 calon wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan,” kata Hasto.

 Pesan Megawati 

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberi wejangan kepada para calon kepala

daerah yang diusung partainya. Megawati mengaku PDIP akan menyiapkan visi dan misi bagi para kepala daerah yang maju dari partainya.

“Nanti visi misi kalau yang dari PDI Perjuangan, tidak boleh membuat visi misi sendiri,” kata Megawati.

“Kalau dari PDI Perjuangan kami yang membuat, PDI Perjuangan yang membuat. Kenapa enggak boleh? Orang itu dari partainya, why not? Kalau jelek boleh bilang jelek. Tapi bagus kenapa enggak boleh? Kan untuk kemaslahatan rakyat banyak,” sambungnya.

Halaman
1234

Berita Terkini