Pilkada Serentak 2024

PDIP Umumkan 13 Bakal Calon Gubernur-Cawagub di Pilkada 2024, Inilah Daftar Lengkapnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan keprihatinannya terhadap dinamika politik Pilkada 2024 yang membuat PDI-P ditinggalkan sendirian. Ia bahkan menyindir keberadaan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Apa yang sebenarnya terjadi?

Megawati menuturkan, yang dimasukkan ke dalam visi misi nantinya terkait dengan visi pro Wong Cilik. Diantaranya terkait dengan masalah pangan, kesehatan seperti stunting yang menjadi program utama, dan isu tata ruang wilayah.

Megawati mencontohkan bagaimana di Kalimantan, meski tak ada gunung api, tapi di dalam tanah gambut tersimpan bara. Lalu di sekitar Sulawesi dan Maluku, ada gunung berapi di dalam laut.

Menurutnya, kondisi demikian menghadirkan tantangan yang harus diantisipasi dan kepala daerah harus mempersiapkan masyarakat agar tahu cara mitigasinya.

Contohnya, bagaimana dampak dari Anak Krakatau di Pulau Sumatera, yang diprediksi akan lebih besar dan tentu akan berdampak besar jika terjadi bencana. “Itu tanggung jawab kalian (para calon kepala daerah) lho nantinya,” jelas Megawati.

Megawati pun berencana memberikan satu sesi tersendiri mengenai pentingnya tata ruang untuk menghindari dampak bencana akibat kondisi geografis Indonesia. Selain penanganan bencana, Presiden Kelima RI ini juga menyinggung pentingnya para pemimpin dididik di Lemhanas untuk mengetahui geopolitik Indonesia.

“Calon-calon pemimpin itu mestinya masuk ke Lemhannas untuk ditatar mengenai Ilmu geopolitik. Tapi zaman Pak Harto terus diubah seperti itu bagian untuk kenaikan pangkat. Jadi inti geopolitiknya hilang. Tapi waktu itu saya minta Pak Andi Widjajanto (mantan Gubernur Lemhannas) untuk dikembalikan,” jelas Megawati.

Megawati juga menjelaskan, visi misi para calon kepala daerah PDIP juga mencakup kewajiban untuk berpihak pada fakir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara.

“Jadi kamu harus masuk yang namanya kolong jembatan, anak-anak yang tidak bisa sekolah harus kalian sekolahkan,” ungkap dia.

“Tiap malam saya nangis. Cuma ngelihatnya gini. Segede ini (menunjuk peta Indonesia) kenapa tidak bisa adil dan makmur ya. Lalu salahnya siapa? Pemimpinnya, pemimpinnya, pemimpinnya,” tutur Megawati sambil terisak.

Dia pun berharap para pemimpin dari PDIP bisa memberikan rasa adil dan makmur ke masyarakat. Kalau tidak maka Megawati akan menggantinya.

“Kalian kalau mau jadi pemimpin, kalau masih dari partai saya, saya minta mundur, saya pecat, saya ganti. Bayangkan negara ini luar biasa, the biggest archipelago in the world. Kalau aku ngomong sama orang asing gitu rasanya ini dada, 'wow really? yes.' tapi yang sedih, bilangnya apa? 'Itu di mana?', gile. Karena nggak ada yang membuat supaya tahu bahwa kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia,” tutur Megawati. (Tribun Network/ Yuda).

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD Tema 2 Subtema 3 Halaman 141-145 Melakukan Pekerjaan di Rumah

Baca juga: Inilah Jawaban RSUP Kariadi Semarang soal Perundungan dan Jam Kerja Overtime Mahasiswi PPDS Undip

Baca juga: Bawaslu RI Beri Penguatan Panwascam Kabupaten Pekalongan 

Baca juga: Dua Caleg PDIP Karanganyar Datangi Kantor KPU Karanganyar, Berharap Dapat Dilantik Jadi Dewan

Berita Terkini