"Kami membuka diri monggo yang mau CSR."
"Kami atas nama Pemkot Semarang siap kapanpun memfasilitasi, mendampingi terutama daerah sampai saat ini tingkat kekeringan terjadi," terangnya.
Endro menyebut, berdasarkan laporan dari Lurah, memang ada enam titik yang kekurangan air bersih.
Namun, tercatat ada empat wilayah yang selalu terjadi kekeringan dari tahun ke tahun.
Seperti contohnya di Rowosari, Kecamatan Tembalang.
Kekeringan di Rowosari disebabkan karena sumber air kesulitan untuk masuk baik sumur artetis maupun PDAM.
"Kami kroscek dengan Lurah setempat yang beberapa kali koordinasi dengan PDAM."
"Kuota dari pelanggan yang didapat belum memenuhi syarat, sehingga PDAM belum masuk," jelasnya.
Pihaknya sudah berkomunikasi melalui tokoh masyarakat.
Baca juga: Badan Kesbangpol Bentuk Tim Terpadu Oke Gas Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Semarang
Baca juga: Alhamdulillah Rampung, Program TMMD Sengkuyung Tahap III di Rowosari Semarang, 15 RTLH Sudah Direhab
Diakuinya, memang perlu memperhatikan kemampuan ekonomi masyarakat mengingat penyambungan PDAM membutuhkan biaya.
Pihaknya pun sempat berpikir untuk menggunakan sumur bor agar wilayah Rowosari tidak terjadi kekeringan.
"Nampaknya ada tempat di sini ada yang tidak memenuhi kelayakan untuk artetis, ada gasnya."
"Ada tempat-tempat yang tidak mememuni uji kelayakan air bersih," ungkapnya.
Menurut Endro P Martanto, kekeringan saat ini tidak lebih parah dibanding tahun lalu.
Namun, ini masih awal musim kering.