TRIBUNJATENG.COM – Satu dekade keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan terus mengembangkan serta mengoptimalkan digitalisasi layanan di seluruh fasilitas kesehatan untuk menghadirkan kemudahan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh pserta JKN.
Perubahan era revolusi industri 4.0 menuju era society 5.0 bergerak masif sejak pandemi Covid 19.
Seluruh platform kehidupan masyarakat terkena dampaknya tak terkecuali pada sektor kesehatan.
Baca juga: ALASAN BPJS Kesehatan Ganjar RS Mitra Bangsa Pati Penghargaan Bintang Empat
Transformasi layanan pengobatan tak luput berubah secara signifikan yang semula bersifat konvensional kini serba digital.
Direktur Tekhnologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan mengatakan komitmen seluruh pimpinan fasilitas kesehatan, manajemen IT serta petugas medis didalamnya sangat berperan penting dalam transformasi penuh layanan digital dalam layanan JKN.
Hal ini ia sampaikan dalam Seminar Tahunan PERSI Wilayah Jawa Tengah yang dihadiri oleh sejumlah pimpinan rumah sakit, pemerhari rumah, serta perwakilan mahasiswa di wiliayah Jawa Tengah, Jumat (23/08).
“Transformasi digital ini merupakan manajemen perubahan. Pada pelayanan Program JKN ini perlunya rumah sakit sebagai penyedia layanan memiliki rencana pengembangan IT, maupun master plan yang tidak hanya mengembangan IT karena sekedar aturan yang ada,” ucapnya.
Cakupan kepersertaaan Program JKN telah mencapai 98 persen di seluruh Indonesia, artinya Universal Health Coverage (UHC) telah tercapai artinya negara telah memberikan proteksi kesehatan bagi seluruh penduduk termasuk didalamnya kemudahan akses pelayanan kesehatan yang bagus tanpa kesulitan finansial.
“Sebelum ada JKN, masyarakat jika jatuh sakit tidak hanya fisiknya saja, namun mental pikiran serta keuangan. Untuk pengobatan harus menjual aset bahkan sampai habis, sekarang kita harapkan sesuai amanah undang-undang kita memproteksi penduduk serta mudah mengaksesnya, serta bisa memperoleh kualitas yang baik,” tegasnya.
Baca juga: BERSIAP! Iuran BPJS Kesehatan 2025 Naik
Edwin menyebut BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan lebih dari 32.000 penyedia layanan kesehatan termasuk FKTP, FKTRTL dan apotek. (*)