"Identitas korban kami dapatkan dari Kartu Keluarga (KK), yang ada di tas milik korban yang digantung di motornya," terangnya.
Mimin mengatakan berdasarkan informasi dari warga di sekitar lokasi kejadian, diduga korban tercebur di sumur itu hari Sabtu (24/8/2024) sore.
"Sabtu pagi itu kata warga, korban parkir motor di pinggir jalan arah masuk SMP. Jarak dari sumur sekitar 200 meter,"
"Ada warga yang nanya ke korban, tapi tidak nyambung. Lalu sore harinya, korban sudah tidak ada. Tetapi motor dan tas korban masih ada,"
"Lalu, motor korban diparkir penjaga sekolah ke parkiran SMP," jelasnya.
Kemudian, penjaga sekolah itu berusaha mencari korban.
Akhirnya korban baru diketemukan oleh penjaga sekolah itu pada Senin (26/8/2024) pagi.
Di mana korban tercebur di sumur.
"Korban pertama kali ditemukan oleh penjaga sekolah. Posisi korban di dalam sumur itu berdiri, sambil berpegangan paralon Sanyo. Kedalaman sumur sekitar 8 meter, masih ada airnya 1 meter," terangnya.
Berdasarkan informasi tersebut, Mimin menduga korban berada di dalam sumur sejak Sabtu sore, atau hampir 3 hari berada di sumur.
"Alhamdulillah korban dievakuasi dengan selamat," ujarnya.
Adapun untuk penyebab korban tercebur sumur, diduga karena depresi berat akibat diceraikan oleh suaminya.
"Tadi ada guru SMP Negeri 4 Blora yang kenal dengan korban, katanya korban depresi berat karena diceraikan oleh suaminya,"
"Saat saya tanya juga ke korban, mengapa bisa masuk ke sumur, korban menjawab ada yang membisiki,"
"Setelah evakuasi, pihak keluarga korban dari Cepu sudah menjemput korban," paparnya.(Iqs)