Guru Ngaji Tewas Dibunuh di Tegal

ALASAN Bisikan Gaib, Fredi Bunuh Mantan Bosnya Gunakan Pisau, Korban Guru Ngaji di Slawi Tegal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Tegal AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah (tengah), didampingi Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Suyanto (kiri), dan Kasi Humas Polres Tegal Ipda Henry Ade Birawan (kanan), menunjukan barang bukti yang disita dari pelaku pembunuhan di Cergomas, Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi. Berlokasi di Gedung Tantya Sudhirajati Mapolres setempat, pada Kamis (29/8/2024).

"Jika sesuai penuturan ibu pelaku, selama ini yang bersangkutan tidak pernah mengamuk atau bagaimana."

"Namun memang suka berdiam diri di kamar dan main handphone," ungkap AKP Suyanto kepada Tribunjateng.com, Kamis (29/8/2024). 

Dikatakan AKP Suyanto, pelaku sampai saat ini belum menikah dan terakhir bekerja di tempat pemotongan ayam milik korban, sehingga setelahnya pelaku kebanyakan menganggur, berdiam diri di kamar, dan menyibukkan diri dengan bermain handphone

"Selain itu pelaku ini memang suka mengoleksi barang-barang senjata tajam."

"Termasuk pembunuhan ini sudah direncanakan terlebih dahulu."

"Pisau dibeli secara online dan saat kami menggeledah rumahnya, ditemukan ada empat pisau sejenis."

"Bahkan pelaku ini juga selama dua hari membawa pisau saat menemui korban," terang AKP Suyanto. 

Suasana di depan rumah korban yang menjadi TKP pembunuhan beralamat di Dukuh Cergomas, RT 03/RW 07, Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, pada Senin (26/8/2024). Terlihat garis polisi masih terpasang dan ada petugas dari Polres Tegal yang berjaga di lokasi. (Desta Leila Kartika)

Baca juga: Uji Coba Makan Bergizi Gratis Kota Tegal akan Berlangsung Lima Hari, Sasar 19.320 Siswa

Baca juga: Jelang Pilkada Serentak, Pj Wali Kota Tegal Ajak Pemilih Pemula Tolak Politik Uang 

Pelaku Ngaku Ada Gangguan Gaib

Pelaku pembunuhan Fredi Risdiyanto (33), saat ditanya mengenai motif melakukan pembunuhan kepada Nurcholis yang notabene adalah mantan bosnya bercerita jika selama bekerja dengan korban seperti merasa mendapat gangguan-gangguan di dalam tubuh. 

Gangguan yang dimaksud, pelaku merasa seperti mendapat bisikan gaib, tubuh merasa lebih lemas, gatal-gatal, dan gangguan lainnya. 

Meskipun sudah keluar tidak bekerja lagi dengan korban karena usaha tempat pemotongan ayam sudah tutup, tetapi karena masih merasa ada gangguan di dalam tubuhnya, membuat pelaku pada akhirnya menemui korban lagi dan melakukan aksi pembunuhan. 

Pelaku mengaku tidak pernah menjadi murid korban karena seperti yang diketahui korban merupakan pengajar ngaji dan suka mengisi tausiah. 

Namun pelaku mengatakan pernah satu kali datang ke acara pengajian yang pengisi tausiahnya adalah korban. 

Pelaku juga mengakui bahwa dirinya merupakan mantan karyawan korban dan bekerja di tempat pemotongan ayam milik korban sekira setahun. 

"Saya merasa korban yang menyebabkan tubuh saya seperti ini, seperti ada gangguan-gangguan dan bisikan gaib."

Halaman
1234

Berita Terkini