TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal Amir Makhmud, memberikan tanggapannya terkait upaya kesiapan pemerintah daerah terhadap ancaman Gempa Megathrust.
Hal itu, juga sebagai tindak lanjut atas dikeluarkannya surat edaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng Nomor 360.0/2094, meminta pemkab meningkatkan literasi dan melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan sunami, terutama di wilayah berpotensi Gempa Megathrust.
Surat edaran tersebut, tertanggal 28 Agustus 2024 lalu.
Informasi ini disampaikan Sekda Amir, saat ditemui wartawan usai pembukaan Popda Kabupaten Tegal, di GOR Trisanja Slawi, pada Senin (2/9/2024).
Menurut Amir Makhmud, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Kominfo Kabupaten Tegal terkait potensi Megathrust.
"Sosialisasi dan simulasi bakal kami lakukan terus menerus, demi mencegah dan mengurangi dampak Megathrust walaupun kecenderungan terjadi di wilayah selatan. Jika memang terjadi bencana, terpenting kita harus siap dan masyarakat tahu apa yang dilakukan atau harus berbuat apa," ungkap Amir Makhmud, pada Tribunjateng.com.
Meskipun tidak mengetahui secara pasti apakah dampak gempa Megathrust akan sampai wilayah Kabupaten Tegal, namun Sekda Amir menegaskan semuanya harus siap.
Bukan hanya dari sisi pemerintah daerah saja yang siap, tapi tidak kalah penting masyarakat juga harus ikut siap.
Jika memang dampak Megathrust sampai ke Kabupaten Tegal, masyarakat diharapkan sudah mengetahui apa yang harus dilakukan untuk upaya penyelamatan.
Walaupun langkah antisipasi sudah dilakukan, Amir menyebut pihaknya berharap gempa Megathrust tidak terjadi, apalagi dampaknya sampai ke wilayah utara.
"Sehingga begitu ada bencana, semuanya harus menyelamatkan diri terlebih dahulu. Sedangkan untuk BPBD, jajaran tim, relawan dan masyarakat yang sudah mengikuti simulasi kebencanaan, siap jika memang dampaknya sampai ke Kabupaten Tegal. Sejak awal sudah kami ingatkan," tegas Amir.
Upaya yang dilakukan Pemkab Tegal tidak hanya dari sisi penanggulangannya saja, tapi dari sisi anggaran juga sudah disiapkan.
Jika nantinya dampak sangat besar, maka Pemkab Tegal akan mengeluarkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Dengan kata lain, secara prinsip pemerintah bakal siap jika terjadi bencana, dan harus ditangani semaksimal mungkin untuk masyarakat Kabupaten Tegal.
"Belanja Tidak Terduga (BTT) insyaallah sudah siap, dan tidak mengenal batas wilayah yang memungkinkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga bakal lebih perhatian. Jika anggaran BTT tidak mencukupi, maka dengan anggaran yang ada bisa difokuskan kesana (penanggulangan Megathrust). Hal itu, berkaca saat menghadapi Pandemi Covid-19," jelas Amir.