"Kami mengajarkan semuanya, mulai bagaimana memasarkan produk melalui digital, baik media sosial maupun iklan. Selain itu, kami juga mengajarkan bagaimana membuat konten-konten produk yang menarik konsumen," ungkap Bagas.
Bagas menambahkan, program ini tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas produk dan pemasaran, tetapi juga memastikan pelaku UMKM khususnya di Kabupaten Tegal memahami pentingnya legalitas usaha.
Baca juga: Strategi Ahmad Luthfi Jadikan UMKM Desa Sebagai Penggerak Ekonomi Jawa Tengah
Seperti perizinan halal, dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang sangat krusial untuk keberlanjutan bisnis.
Dengan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan pelaku UMKM, Bagas berharap Kabupaten Tegal dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan UMKM yang berkelanjutan.
"Dari total 200 UMKM, nantinya dikurasi sebesar 30 persen dan akan diikutsertakan ke dalam kegiatan Sampoerna Enterpreneur Training Center. Prosesnya kurang lebih satu bulan, nantinya produk-produk mereka akan kami dorong untuk naik kelas, dari mulai upgrade packaging, financial hingga pengelolaan SDM," terang Bagas. (dta)