TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Didiet Wisnuhardanto, dengan tegas membantah isu hoaks mengenai kasus MPox (Monkeypox atau cacar monyet) yang diduga diidap warga di wilayahnya.
Isu tersebut mencuat pada Kamis (5/9/2024), dan langsung ditindaklanjuti oleh tim kesehatan dari Puskesmas Batang 3 serta Sie Surveilans Imunisasi dan KLB Dinkes Batang.
"Kami telah melakukan pemeriksaan langsung terhadap M, seorang pria berusia 20 tahun yang tinggal di Kauman RT 4 RW 2," tutur dr Didiet , Jumat (6/9/2024).
Didiet menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, kondisi pasien sudah membaik dan tidak menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan.
Baca juga: Ini Gejala Wabah MPOX Versi Dinkes Kota Semarang, Masyarakat Diimbau Waspada
Baca juga: Bentuk Kader Kesehatan di Ponpes, Dinkes Batang Gelar Pelatihan Poskestren
Menurut informasi yang diperoleh, pasien diduga terinfeksi dari saudaranya yang bekerja sebagai sopir di Tegal.
Gejala awal mulai muncul pada 5 Juli 2024, ditandai dengan demam, nyeri kepala, dan lesi di seluruh tubuh.
"Pasien telah mendapatkan perawatan dari dokter praktek swasta dan telah mengonsumsi obat sesuai resep. Saat tim kami melakukan kunjungan pada 5 September 2024, kondisi pasien sudah jauh membaik," ungkapnya.
Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah pasien dalam batas normal (110/80 mmHg), dengan tinggi badan 168 cm dan berat badan 53 kg.
Lesi di tubuh pasien sudah mengering, tidak ada lagi demam, dan pasien tidak mengeluhkan gejala apapun.
"Kami memutuskan untuk tidak mengambil spesimen karena kondisi pasien sudah membaik, namun, kami akan terus melakukan pengawasan untuk memastikan tidak ada penyebaran lebih lanjut," tegas Didiet.
Didiet juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarluaskan informasi yang belum terverifikasi terkait kasus ini.
"Tetaplah bijak dalam berbagi informasi dan pastikan hanya menyebarkan berita yang sudah terverifikasi," pungkasnya.(din)