TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bagaimana PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dapat terus bertahan dan berkembang dalam bisnis selama puluhan tahun di Indonesia, dibuka secara blak- blakan oleh Irwan Hidayat.
Dalam suatu kesempatan, Direktur PT Sido Muncul ini membeberkan tentang pengalaman perusahaan yang telah berdiri sejak 1951 ini mampu berdaya saing di industri jamu dan farmasi di Indonesia.
Bahkan diklaimnya, ketika ditinjau dari sales penjualan produk, kini sudah melebihi dari perusahaan- perusahaan farmasi, yang padahal awalnya sekadar meniru dari produk- produk farmasi.
Baca juga: Cerita Bos Sido Muncul Irwan Hidayat Pentingnya Bangun Market Sebagai Jalan Pengembangan Pedesaan
Baca juga: Sido Muncul Gandeng UNS Solo, Kembangkan Riset Jamu untuk Indonesia Sehat
Menurut Irwan Hidayat, hal penting yang menjadi kunci, termasuk Sido Muncul adalah perlunya memperkuat dalam membangun prinsip market oriented atau orientasi pasar, dimana itu menjadi strategis bisnis yang berfokus pada kebutuhan dan keinginan konsumen.
Hal ini pula yang menurutnya diterapkan dalam kaitannya pemberdayaan masyarakat pedesaaan melalui kelompok tani dalam menyuplai bahan baku jamu untuk diproduksi menjadi produk oleh Sido Muncul.
“Dilihat marketnya untuk memberdayakan masyarakat (pedesaan).”
“Kami ajari para petani tentang apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan.”
“Itulah yang kemudian mereka siapkan dan produksi,” jelas Irwan Hidayat.
Hal itu yang menurutnya sedang dan akan terus dilakukan Sido Muncul sebagai perusahaan yang produksi bahan jamu menjadi produk herbal sekaligus menciptakan pasarnya yang berbasis pada ilmiah.
Dia mencontohkan seorang dokter saat sedang membantu mengobati pasiennya.
Ini pula yang dilakukan oleh Sido Muncul berbasis ilmiah, dimulai dari hati, akal, dan regulasi.
“Ketiga hal itu yang kemudian secara berangsur- angsur kami memperoleh kepercayaan dan dari kepercayaan itu membuat market kami terus berkembang dan semakin besar.”
“Saat kebutuhan pasar besar, lalu kami di Sido Muncul membuat pabrik bahan baku agar tetap bisa suplay.”
“Di sinilah kami coba turun, masuk ke petani agar terus bisa memperoleh bahan baku untuk produksi produk-produk herbal kami,” bebernya.
Baca juga: Alize Lim Petenis Asal Perancis Didapuk Jadi Brand Ambassador Tolak Angin Sido Muncul
Baca juga: Mapping Potensi Paten, DPR RI Bersama DJKI - Kemenkumham Jateng Kunjungan PT Sido Muncul
Kelompok Petani Ibarat Gerbongnya
Disebutkannya, dalam kaitan menghasilkan produk yang dipercaya, tak dimungkiri oleh Sido Muncul jika membutuhkan peran serta para petani yang menyediakan bahan bakunya.
“Ibarat petani itu adalah gerbongnya dan kami sebagai lokomotifnya.”
“Kami butuh bahan baku dari petani, sehingga mereka jadi partnership Sido Muncul yang berjalan beriringan untuk bersama- sama membangun market melalui konsep pemberdayaan masyarakat,” tandas Irwan Hidayat.
Baginya, Sido Muncul bukanlah sekadar perusahaan pembuat produk bagus tetapi juga senantiasa berupaya untuk menciptakan kepercayaan yang bagus di masyarakat, utamanya para calon konsumen.
“Sebab, percuma punya produk bagus tetapi tidak dipercaya masyarakat.”
“Nah ini pula sudah kami lakukan secara indirect dalam membangun kepercayaan itu, salah satu melalui beragam program Totality Corporate Social Responsibility (CSR),” jelasnya.
Dia melanjutkan, jika sesuai regulasi CSR itu dua persen dari keuntungan perusahaan, Sido Muncul bisa lebih dari itu.
Komitmen Sido Muncul, lanjutnya, adalah totalitas dalam membantu orang lain sebagai bagian dari membangun kepercayaan.
Sebagai contoh saat beriklan pariwisata, menggelar program operasi katarak, operasi bibir sumbing, hingga stunting.
“Iklan pariwisata salah satunya di Labuan Bajo, pada 2023 jumlah kunjungannya sudah tembus di angka 900 ribu, padahal sebelumnya ketika saya datang pada 2011 sekadar 18 ribu pengunjung."
"Untuk iklan Labuan Bajo, kami mengeluarkan dana sekira 6 juta US Dollar, tetapi secara keseluruhan dapat menciptakan pasar di sana dan ini yang sedang kami rasakan juga.”
“Dari hasil pemberdayaan masyarakat di sana pula, menjadikan produk- produk Sido Muncul semakin dipercaya oleh pasar,” bebernya.
Inilah yang menurut Irwan Hidayat tentang pentingnya membangun market sebagai jalan dalam pengembangan sumberdaya di lingkungan pedesaan melalui kerja sama dengan kelompok tani dalam penyediaan bibit unggul, menanamnya, hingga membeli kembali hasil panen.
Berdasarkan data, setidaknya kini sudah ada sekira 120 kelompok tani di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang bermitra dengan Sido Muncul.
“Seperti para kelompok tani Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas sebagai mitra atau partner Sido Muncul,” tukasnya. (*)
Baca juga: Mengintip Desain Anyar Kemasan Tolak Angin Sido Muncul, Irwan Hidayat: Lebih Simpel dan Kekinian
Baca juga: Kios Sehat Sido Muncul Natural Kini Hadir di RSI Jakarta Cempaka Putih
Baca juga: Ini Produk Teranyar Sido Muncul, Namanya Tolak Angin Batuk, Sudah Disiapkan Sejak 10 Tahun Lalu
Baca juga: Kerja Sama Sido Muncul dan Stikes Telogorejo Semarang: Selenggarakan Penelitian Tanaman Obat Herbal