Slawi

Potret Primata Raksasa di Slawi, Bisa Disaksikan di Pameran Wanara Seba di Trasa Co-Working Space

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung terlihat antusias melihat Replika Gigantopithecus atau Primata Raksasa yang Fosil nya ditemukan di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal pada tahun 2014 lalu. Beberapa pengunjung Pameran Temporer Wanara Seba di Trasa Co-Working Space terlihat mengabadikan momen dengan berfoto, pada Senin (7/10/2024).


Ada juga temuan fosil fauna peralihan atau rawa seperti buaya, kudanil, dan lain-lain. 


Kemudian fosil fauna darat seperti tiga gajah, bahkan fosil flora (tumbuhan) juga tersedia. 


"Untuk fosil Gigantopithecus yang dipamerkan bagian rahang bawahnya. Adapun untuk fosil Gigantopithecus ini pertama kali ditemukan di Desa Semedo pada tahun 2014 lalu. Sehingga ini tepat 10 tahun lalu penemuan, dan momen pas untuk membahas lagi," terang Hasnah. 


Dikatakan Hasnah, untuk fosil Gigantopithecus sejuah ini yang baru ditemukan bagian rahang bawahnya. 


Namun berawal dari temuan rahang bawah tersebut, bisa direkonstruksi bentuk tinggi dari Gigantopithecus atau Primata Raksasa yang diperkirakan mencapai 3 meter. 


"Gigantopithecus merupakan primata raksasa yang termasuk Herbivora (pemakan tumbuhan), dan diperkirakan memiliki tinggi sampai 3 meter, dengan berat bisa sampai 300 kilogram," tutur Hasnah. 


Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud menuturkan, selama tujuh hari ke depan disuguhi Pameran Temporer bertajuk "Wanara Seba” dengan suasana yang penuh kebanggaan dan kegembiraan. 


Pameran ini bukan hanya sekedar acara, tetapi merupakan langkah penting untuk memperkenalkan dan memberikan wawasan lebih dalam tentang Gigantopithecus, sebagai salah satu fauna purba yang sangat menarik serta kekayaan alam yang dimiliki oleh Kawasan Cagar Budaya Semedo. 


Amir menyebut, Gigantopithecus yang diperkirakan hidup sekitar 300.000 hingga 2 juta tahun lalu, merupakan salah satu spesies primata terbesar yang pernah ada di bumi. 


Dalam Gigantopithecus Expo 2024 ini, terdapat berbagai fosil yang ditemukan di area Kabupaten Tegal, dan memberikan wawasan tentang kehidupan prasejarah kehidupan purba, serta interaksinya dengan lingkungan sekitar. 


"Pameran ini bertujuan tidak hanya untuk mengedukasi kita semua tentang fauna purba, tetapi juga untuk meningkatkan rasa cinta dan kepedulian terhadap warisan budaya dan alam yang ada di Kabupaten Tegal," kata Amir Makhmud. 


Melalui pameran ini, Amir Makhmud berharap, dapat tercipta upaya kolaboratif dalam mendorong pembangunan karakter yang berbudaya. 


Sehingga memantik harmonisasi akademis, ekologis, dan berdampak secara ekonomis dalam pembangunan daerah melalui dampak budaya berkelanjutan. 


Untuk menyemarakkan Pameran Temporer bertajuk "Wanara Seba” ini, panitia juga  menyiapkan sejumlah informasi terkait Gigantopithecus maupun dukungan atraksi-atraksi kebudayaan yang menggugah semangat dan kekayaan tradisi lokal Kabupaten Tegal. 


Tak kalah menarik, pameran ini juga menjadi tempat untuk mengenalkan produk unggulan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tegal. 


"Oleh karena itu, saya mengajak semua untuk hadir meramaikan acara ini. Mari kita buat kemacetan di sini dengan harapan dapat berkontribusi positif dalam perekonomian daerah," harap Amir. (dta) 

 

Berita Terkini