"Itukan Minggu saya harus mendampingi anak-anak di gereja, kalau ninggal mereka, enggak enak."
"Saya juga kepikiran keluarga, punya adik dua masih kecil, tidak mungkin saya ninggalin."
"Terus mama-papa susah-susah nyekolahin masa anaknya hilang gitu saja, nenek juga dari kecil ngerawat saya," lanjut dia.
Baca juga: Kepala SMKN 3 Semarang Sesalkan Aktivitas Naomi di Gunung Slamet, Tanpa Izin Padahal Lagi PKL
Baca juga: Sosok Pria Berambut Pirang Disebut Bersama Naomi Sebelum Hilang di Gunung Slamet
Ditemukan tim SAR
Pukul 06.00, Selasa (8/10/2024), dia terbangun melihat sunrise di hari berikutnya.
Lalu dia makan dan minum, kemudian melanjutkan tekad pencarian jalan keluar.
Kali ini dia mengikuti tiga burung hingga sekira pukul 09.00.
Lantaran lelah, dia berhenti sejenak bagian di atas.
Saat itulah dia mendengar suara Tim SAR yang mencarinya.
Menurut pencarian tim, posisinya berada di sekitar Pos 7.
"Saya denger suara, 'Mbak Vio' kamu di mana, saya lega banget sudah ditolong sama bapaknya."
"Saya langsung peluk, bapaknya juga nangis, kami turun ke bawah buka jalur."
"Soalnya Bambangan ke Gunung Malang agak nyeleweng," ungkap sosok yang juga dipanggil Vio.
Akhirnya sekira pukul 15.00 dia berhasil kembali ke basecamp bersama Tim SAR.
Di sana kedua orangtuanya langsung menyambut Naomi dengan pelukan hangat dan tangis kebahagiaan.
Dia pun dibawa ke RS Muhammadiyah terdekat untuk mendapat infus pengganti cairan selama kelelahan karena tersesat di gunung.
"Pas ketemu hati saya langsung plong."
"Pelajarannya, restu orangtua itu lebih penting dan utama," pesan ibu Naomi, Dwi Ningsih Veronika (40) kepada putri kesayangannya.
Ningsih mengungkapkan, putrinya pamit untuk kegiatan Pramuka, tetapi Naomi justru mendaki Gunung Slamet.
Padahal sang ibu telah melarangnya naik gunung karena ini telah memasuki musim penghujan dan sebelumnya juga sudah mendaki Gunung Ungaran dan Andong.
Dia juga sangat aktif di kegiatan Pramuka. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Naomi Tersesat 2 Hari di Gunung Slamet, Bertahan dengan Sepotong Roti"
Baca juga: Warga Surakarta Raih Gelar Juara DBL Central Java di Kota Semarang!
Baca juga: Gelar Konferensi Internasional, LK Nura UIN Saizu Gali Pemikiran Inovatif Budaya di Belahan Dunia
Baca juga: Kapolres Karanganyar Berharap Tokoh Agama Jadi Mitra Ciptakan Situasi Kamtibmas Selama Pilkada 2024
Baca juga: Fakta Baru Guru Les Seni di Sleman yang Cabuli 22 Orang, Mayoritas Direkam