Meskipun Prabowo telah berjanji untuk melanjutkan program-program Jokowi, para analis yang berbicara dengan CNA mengatakan bahwa presiden yang akan datang mungkin memiliki fokus yang berbeda dalam hal proyek-proyek infrastruktur besar.
Jokowi telah membangun 521 proyek infrastruktur dalam 10 tahun terakhir, dan itulah sebabnya banyak yang menganggapnya sebagai orang infrastruktur.
Sejak Jokowi menjabat pada 2014, sekitar 27 bandara baru telah lahir, dan 55 jalur kereta api telah dibangun.
Pada akhir masa jabatan pertamanya sebagai presiden di Agustus 2019, Jokowi mengumumkan bahwa ibu kota akan pindah dari Jakarta yang tenggelam dan berpolusi ke Kalimantan Timur pada 2024.
"Jadi, bagaimana nasib ibu kota baru setelah jenderal bintang empat Prabowo berkuasa?" itulah pertanyaan yang diajukan oleh CNA.
4. AP News
Media ternama AP News juga memberitakan pelantikan Prabowo-Gibran pada Minggu, 20 Oktober 2024.
"Seorang mantan jenderal kaya yang memiliki hubungan dengan presiden populer Indonesia yang akan keluar dan masa lalu diktator negara itu akan dilantik sebagai pemimpin pada Minggu," tulis AP News, Jumat.
Media ini menyoroti, Prabowo telah berjanji untuk melanjutkan kebijakan pendahulunya yang populer secara luas.
Akan tetapi, catatan hak asasi manusianya membuat para aktivis dan beberapa analis prihatin dengan masa depan demokrasi Indonesia.
Selain itu, Prabowo hanya memaparkan sedikit rencana konkret, membuat para pengamat tidak yakin tentang apa arti pemilihannya bagi perekonomian Indonesia dan demokrasinya yang masih dalam tahap pendewasaan.
Sebagai mantan saingan Jokowi yang kalah dalam dua kali pemilihan presiden, Prabowo merangkul pemimpin populer ini, bahkan memilih putra Jokowi sebagai calon wakilnya.
AP News menyebut, hal itu sebagai keputusan yang bertentangan dengan batas usia konstitusional dan membuat para aktivis khawatir akan munculnya dinasti politik di Indonesia.
"Tapi untuk saat ini, Prabowo tampaknya menikmati dukungan yang luas. Dia mendapatkan mayoritas dalam pemilihan pada 14 Februari, memenangkan 59 persen atau lebih dari 96 juta suara, lebih dari cukup untuk kemenangan tanpa putaran kedua," tulisnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Media Asing Ramai-ramai Soroti Pelantikan Prabowo-Gibran, Apa Kata Mereka?"