Pendidikan

CARA Guru di Pati Gugah Kreativitas Pelajar Tanpa Artificial Intelligence, Maksimalkan Cerpen

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Pati, Suprihadi, mengawasi para siswa yang mengikuti lomba penulisan cerpen dalam rangka Bulan Bahasa yang digelar di SMPN 3 Pati, Senin (28/10/2024).  


Sistem pengundian juga dilakukan dalam lomba baca puisi. Ada tujuh puisi yang diundi untuk dibaca tiap-tiap peserta.


Ketujuh puisi tersebut ialah “Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini (Taufiq Ismail)”, “Sajak Tafsir (Sapardi Djoko Damono)”, “Sajak Matahari (WS Rendra)”, “Karawang-Bekasi (Chairil Anwar)”, “Resonansi Indonesia (Ahmadun Yosi Herfanda)”, “Di Muka Jendela (Goenawan Mohamad)”, dan “Kembalikan Indonesia Padaku (Taufiq Ismail)”.


Judul puisi baru diundi ketika peserta memasuki ruangan lomba.


“Kalau sudah punya ‘rasa sastra’, mau dibuat seperti apa pun regulasi, akan tampak bakat mereka,” kata Suprihadi.


Sesuai tema Bulan Bahasa dan Sastra 2024, yakni Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas, dia berharap kegiatan ini bisa memicu spirit berbahasa dan bersastra para siswa demi menyongsong Indonesia Emas 2045.


“Saat ini sastra belum masuk kurikulum. Namun ada wacana masuk ke kurikulum pembelajaran lagi. Saya lihat sastra agak dilupakan sekarang. Maka dengan ajang ini saya harap anak-anak punya gairah kebahasaan dan kesusastraan,” tandas dia.


Salah satu juri lomba cerpen, Jimat Kalimasadha, mengapresiasi lomba ini yang sengaja didesain untuk menulis cerpen on the spot atau di tempat. Menurut dia, metode tulis tangan diharapkan bisa menjaga orisinalitas karya peserta.


“Seandainya sekarang ini karya-karya terpengaruh AI, kita harus sadar bahwa AI berguna ketika kita juga punya kemampuan ‘menyopiri’ AI tersebut untuk menghasilkan karya berkualitas,” ucap dia.


Jimat menilai, jika kreativitas dan daya pikir siswa tidak dilatih dan dipertajam, sekalipun menggunakan AI, karya yang mereka hasilkan tidak akan bagus.


“Setidaknya dengan teknis seperti ini, kita bisa mengajarkan pada anak untuk menggunakan kreativitasnya tanpa terganggu dulu oleh AI,” tandas dia. (mzk)

 

Berita Terkini