TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Jawa Tengah menyebut ada manfaat yang dirasakan para santri jika pondok pesantren juga berbisnis.
"Ketika pondok pesantren melakukan bisnis, melakukan kegiatan usaha dengan baik dan profesional, serta berkembang dengan baik, santri bisa merasakan sendiri,"
"Misal santri bisa magang di lini-lini bisnis pesantren, tapi di luar itu, secara tidak langsung mereka juga belajar di lini bisnis itu."
"Mereka akan merekam itu, mereka melihat itu," kata Ketua FKPP Jateng, Abu Choir kepada Tribunjateng.com, Senin (28/10/2024).
Baca juga: Kapolres Blora Berencana Dirikan Tugu Knalpot Brong untuk Sosialisasi
Baca juga: 196 Desa di Blora Kekeringan, BPBD Terus Salurkan Bantuan Air Bersih
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan, ketika pondok pesantren menjalankan bisnis, seorang santri bisa mencontoh ketika sudah terjun di masyarakat.
"Ketika mereka (santri) melihat pondoknya usahanya bagus, tentu mereka kembali ke rumah."
"Mereka akan bisa menduplikasi, mengadaptasikannya di masyarakat, dengan membuat usaha-usaha yang bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.
Apalagi, kata Abu Choir, tidak semua output dari pondok pesantren harus menjadi seorang kiai.
"Karena diketahui bersama, tidak semua output pesantren harus jadi kiai."
"Output pesantren juga bisa jadi pengusaha, tetapi sekali lagi, mereka akan jadi pengusaha yang profesional, dan rahmah kepada masyarakat," paparnya. (*)
Baca juga: Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Pemprov Jateng Kenalkan Klinik Layanan Kepemudaan, Ini Visi-Misinya
Baca juga: Sekda Sumarno Ajak Pemuda Jateng Aktif Jaga Lingkungan
Baca juga: Proyek Gorong-gorong Jalan Sunan Kudus Dikebut, Target Rampung Desember 2024
Baca juga: Masih Diburu, Ini 2 Tampang Tahanan Polres Tegal yang Kabur dan Belum Tertangkap