Namun, hari berikutnya mencakup sesuatu yang sangat penting," kata Netanyahu, sebagaimana diberitakan Reuters, pada Selasa (29/10).
Netanyahu bercita-cita untuk melanjutkan proses yang dia pimpin beberapa tahun lalu dalam penandatanganan Perjanjian Abraham yang bersejarah, dan mencapai perdamaian dengan lebih banyak negara Arab.
Diketahui, Israel di bawah perjanjian 2020 yang ditengahi AS, menormalisasi hubungan dengan empat negara Arab, yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.
Sejak saat itu, Israel dengan dukungan AS telah berupaya untuk juga mengikutsertakan negara-negara lain, khususnya Arab Saudi. Namun, Riyadh mengatakan tidak akan mengakui Israel tanpa pembentukan negara Palestina.
"Negara-negara ini, dan negara-negara lain, melihat dengan jelas pukulan yang kami berikan kepada mereka yang menyerang kami, poros kejahatan Iran. Mereka bercita-cita seperti kami, yakni untuk Timur Tengah yang stabil, aman, dan makmur," katanya. (kps/afp/Tribunnews)
Baca juga: Debat Kedua Pilkada Cilacap 2024 Digelar Rabu Siang, Simak Ketentuannya
Baca juga: "Saya Heran, Tak Masuk Akal" Kades di Wonogiri Soal Carry Terbang 110 Meter dan Timpa Rumah Warga
Baca juga: Brosur KUR BRI 2024
Baca juga: Berstatus Tersangka Tom Lembong Langsung Dijebloskan ke Sel Rutan Salemba Cabang Kejari Jaksel