Hal ini disampaikan Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, saat diwawancarai di Media Center Kodam I/BB, di Jalan Rotan, Kota Medan, Minggu (10/11/2024).
"Untuk oknum pelaku yang terkonfirmasi diduga terlibat, sudah dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut di Pomdam I Bukit Barisan," kata Dody.
"Untuk oknum pelaku yang terkonfirmasi diduga terlibat, sudah dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut di Pomdam I Bukit Barisan," sambung dia.
Dody menambahkan, saat ini petugas masih menyelidiki motif di balik perkelahian yang terjadi antara prajurit dan warga Desa Selamat.
"Sampai saat ini, kita masih melakukan penyelidikan terkait terjadinya perkelahian dengan masyarakat yang menyebabkan bentrok," ucapnya.
Situasi Mencekam
Suasana Desa Selamat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mencekam setelah penyerangan oleh puluhan prajurit TNI dari Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan pada Jumat (8/11/2024) malam. Mereka datang tanpa seragam dan menggunakan sepeda motor.
Tanpa pandang bulu, mereka memukuli warga dengan senjata tajam dan benda tumpul. Akibatnya, banyak warga terluka, dan Raden Barus (61) tewas.
“Orang-orang yang datang itu memang membabi buta. Siapa yang ada di jalan, semua dihantamnya. Itu dari Armed. Ada sebagian rumah didobrak,” ujar Kepala Desa Selamat, Bahrun, Minggu (10/11/2024).
Cekcok di Jalan
Bahrun menjelaskan, sore sebelum penyerangan, pemuda desa sempat berseteru dengan prajurit Armed 2/105.
Namun, ia tak tahu pasti masalah yang memicu pertikaian tersebut.
“Tapi ada cerita, pemuda sini sempat cekcok dengan prajurit itu saat berpapasan di jalan. Setelah itu, malamnya terjadi penyerangan,” ucap Bahrun.
Ia merasa kecewa atas peristiwa ini. Raden, yang dikenal sebagai tokoh masyarakat, tewas dengan luka memar di sekujur tubuh.
”Seharusnya rakyat merasa aman kalau ada markas tentara di desanya. Namun, warga malah ketakutan dengan keberadaan mereka,” ujarnya.