Selain itu Handi juga menyoroti lokasi TPS yang rawan bencana alam di tengah musim penghujan.
Ia mengatakan di Purworejo terjadi longsor dan beberapa waktu lalu terjadi banjir di wilayah pesisir.
Untuk mengantisipasi hal serupa, ia memastikan TPS ditempatkan di lokasi aman.
"Sebagai langkah mitigasi kami siapkan sejumlah skenario agar pelaksanaan pemungutan suara berjalan lancar," ujar Handi.
Adapun Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana yang menghadiri doa bersama di KPU Jateng juga menyampaikan sambutannya.
Ia berujar pelaksanaan kontestasi politik berjalan damai dan kondusif, tahapan kampanye juga telah rampung.
Kini kontestasi memasuki minggu tenang dan tiga hari lagi memasuki pemungutan suara.
"Di Jateng sendiri selain ada Pilgub ada 6 Pilwalkot, 29 Pilbup dan wakil bupati. Jadi tidak hanya persiapan, potensi kerawanan pasca pemungutan suara juga harus diwaspadai," terangnya.
Meski demikian Nana mengatakan baik petugas Parpol dan Paslon ikut menjaga situasi di Jateng secara kondusif.
Menurutnya masyarakat Jateng juga sudah melek terhadap politik dan tidak mudah terprovokasi.
"Untuk menciptakan Pilkada yang sejuk semua elemen harus bersinergi serta bekerjasama," terangnya.
Ditambahkannya, perkembangan distribusi logistik Pilkada hampir rampung.
Ia berharap H-1 pelaksanaan pemungutan suara, logistik bisa sampai ke tingkat desa.
"Tantangan terbesarnya adalah potensi bencana dan saat ini memasuki musim penghujan. Jadi penempatan TPS harus ditempatkan di lokasi yang benar-benar aman," imbuhnya.