"Upacara ini menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi antarinstansi dalam mendukung upaya deradikalisasi sebagai bagian dari tujuan besar sistem pemasyarakatan di Indonesia," imbuh Riko.
Sebagai informasi, tujuh dari kedelapan napiter tersebut diketahui berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Sedangkan satu lainnya berasal dari jaringan Pondok Pesantren Umar Bin Khattab NTB. (pnk)