Satu peristiwa yang sangat mencolok terjadi pada Agustus 2013, ketika serangan senjata kimia di Ghouta Timur menewaskan ratusan warga sipil.
Tragedi ini memicu kecaman internasional yang meluas dan memaksa Suriah untuk setuju menghancurkan persediaan senjata kimianya, meskipun banyak pihak skeptis akan kepatuhan tersebut.
4. Juni 2014: Kebangkitan ISIS di Suriah
Krisis semakin rumit dengan munculnya ISIS pada Juni 2014, ketika kelompok ini mendeklarasikan kekhalifahan di Suriah dan Irak setelah menguasai sebagian besar wilayah Raqqa.
Raqqa kemudian menjadi ibu kota de facto ISIS di Suriah, dan kekuasaan mereka bertahan hingga 2019.
5. September 2015: Intervensi Rusia yang Mengubah Arah Konflik
Intervensi Rusia yang dimulai pada September 2015 menjadi momen penting dalam konflik ini.
Rusia melancarkan operasi militer untuk mendukung pemerintahan al-Assad, dan serangan udara mereka membantu mengubah arah pertempuran mendukung pasukan pemerintah.
6. April 2017: Serangan Militer AS terhadap Suriah
Keterlibatan internasional semakin mendalam pada April 2017, ketika Amerika Serikat meluncurkan serangan rudal terhadap target pemerintah Suriah sebagai respons terhadap serangan senjata kimia di Khan Sheikhoun.
Ini merupakan aksi militer langsung pertama AS terhadap pasukan al-Assad, yang menambah ketegangan dalam konflik ini.
7. November 2021: Kebekuan Konflik
Setelah bertahun-tahun pertempuran yang intens, konflik di Suriah sebagian besar menjadi beku selama empat tahun terakhir.
Namun, kelompok bersenjata kembali melancarkan operasi dari Idlib pada 27 November 2021, menandakan bahwa meskipun ada penurunan intensitas, konflik belum sepenuhnya berakhir.
Perang Saudara di Suriah bukan hanya sekadar catatan sejarah, melainkan juga pelajaran penting tentang dampak dari konflik berkepanjangan terhadap masyarakat dan dunia.