Mayat Bocah Pemalang di Dalam Karung

Motif Siswa SMA Bunuh Bocah 9 Tahun di Pemalang dan Masukkan Dalam Karung, Pelaku Panjat Dinding

Penulis: Indra Dwi Purnomo
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Andika Oktavian Saputra saat menjelaskan penetapan tersangka pembunuhan anak yang dimasukkan ke dalam karung.

Pihaknya menambahkan, pelaku atau ABH dikenakan pasal 82 ayat 1 dan 4 Undang-Undang RI nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan Perpu RI nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak atau pasal 80 ayat 3 Undang-Undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

"Atas perbuatannya, ABH terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar," tambahnya.

Terbungkus Karung

Sebelumnya, bocah perempuan inisial SS berusia 9 tahun sempat dinyatakan hilang pada Minggu (8/12) sekitar pukul 10.00. Keluarga pun mencarinya.

Kemudian pada Minggu pukul 22.00 sang ayah menemukan SS di dapur rumahnya Desa Kaliparu, Kecamatan Ulujami Pemalang dalam kondisi terbungkus karung.

Riska Septia Ningrum (18) Kakak korban, bocah berinisial SS berusia 9 tahun di Kabupaten Pemalang yang ditemukan dalam keadaan meninggal duniI (Foto kiri) (Tribun Jateng)

Riska (18) kakak korban mengatakan, adiknya tersebut sempat dinyatakan hilang sejak Minggu (8/12/2024) pukul 10.00 pagi dan baru ditemukan pada Minggu malam sekira pukul 22.00 WIB.

"Saat ibu pulang dari pasar, adik saya dicari kemana-mana tidak ketemu," kata Riska, Selasa (10/12/2024). Ia menceritakan, pada saat itu ia menolak diajak ibu ke pasar dan memilih menonton televisi di rumah.

Kemudian saat ibu pulang belanja dari pasar, keadaan rumah sepi dan televisi masih menyala namun adiknya itu sudah tidak ada.

"Dicari-cari tidak ketemu, akhirnya dinyatakan hilang dengan keadaan rumah sudah acak-acakan mulai dari lemari, hingga kasur tempat tidur adiknya juga dalam keadaan basah. Anehnya tidak ada barang berharga yang hilang. Saya kira bermain ke rumah nenek, namun saat dicari di lingkungan sekitar, tidak ditemukan keberadaannya," ucapnya.

Tubuh Terikat Tali

Korban ditemukan ayahnya dalam keadaan terikat tali, dan meringkuk di dalam karung dengan tubuh yang sudah berwarna biru.

Lalu, bagian mulut mengeluarkan darah serta berbusa. Saat ditemukan posisi tubuh korban seperti bersimpuh.

"Ayah menemukan karung yang mencurigakan teronggok di antara gudang dekat dapur rumah. Setelah dibuka, ternyata adik saya yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa," ucapnya.

Jenazah korban akhirnya dievakuasi ke RSUD Ashari Pemalang untuk proses autopsi guna mengungkap penyebab kematian pelajar kelas IV SD itu.

Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo bergerak cepat.

Kasat Reskrim segera memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap dugaan pembunuhan sadis tersebut.

 Dan akhirnya polisi menetapkan seorang tersangka yang masih pelajar SMA, satu di antara beberapa saksi yang diperiksa tersebut. (dro/tribunjateng)

Berita Terkini