Salah satu guru memeluknya, tetapi tidak memberikan informasi apa pun mengenai insiden tersebut.
"Anak saya nangis, terus waktu di rumah dia langsung masuk kamar," ungkap L, Selasa (17/12/2024).
Baru pada malam harinya, korban mulai bercerita tentang apa yang dialaminya, sambil mengeluh kesakitan.
Menurut kesaksian korban, empat pelaku melakukan tindakan perundungan dan pelecehan pada siang hari di dalam kelas.
Tiga pelaku adalah siswa kelas 6 SD, sementara satu lainnya dari kelas 5 SD.
"Ada empat anak, anak saya dimasukkan ke kelas, kepalanya dibenturkan ke lemari, lalu ke tembok, dan dijatuhkan ke lantai," jelasnya.
"Setelah itu ada yang memegangi dan meremas dada anak saya," lanjut L.
Korban juga dipalak oleh para pelaku hingga tasnya dibuang.
Setelah kejadian tersebut, korban mengalami trauma berat.
Ia sering menangis tanpa sebab dan kehilangan nafsu makan.
"Tiba-tiba nangis sendiri, kadang pagi, siang, sore, atau malam hari. Selama empat hari ini juga sulit makan. Saya paksa, kadang cuma sekali makan sehari," terangnya.
Korban kini masih enggan kembali ke sekolah, sementara pihak keluarga memilih memberinya waktu istirahat di rumah.
L berharap pihak Polres Rembang mengusut kasus ini secara tuntas agar anaknya mendapatkan keadilan.