TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Taman Indonesia Kaya Kota Semarang geger, ratusan penari dan ibu-ibu lengkap dengan pelatihnya uring-uringan.
Mereka mempertanyakan perlombaan tari yang seharusnya digelar di Taman Indonesia Kaya.
Namun saat datang dengan personil lengkap bahkan aksesoris lengkap, di Taman Indonesia Kaya tak ada perlombaan tari.
Baca juga: BREAKING NEWS : Panitia Lomba Tari Hari Ibu di Semarang Tak Dapat Dihubungi, Peserta Telantar
Bahkan hanya banner dan beberapa kursi tanpa sound sistem yang biasanya digunakan dalam perlombaan tari.
Padahal perlombaan tari tersebut digaungkan memperebutkan trofi Gubernur Jateng.
Alhasil ratusan penari yang datang murka dan mencari-cari panitia pelaksana perlombaan tari.
Bahkan mereka menggeruduk Kantor Gubernur Jateng untuk mempertanyakan hal tersebut.
Hal tersebut membuat Kantor Gubernur Jateng dipadati ratusan penari dan ibu-ibu.
Juju Jumarni satu di antara pelatih tari bahkan menggebu-gebu menyampaikan kekesalannya.
Ia mengatakan ada 35 kelompok tari yang mengikuti perlombaan tari yang seharusnya digelar pukul 09.00 WIB di Taman Indonesia Kaya.
Puluhan grup tari tersebut juga telah mendaftar dengan biaya Rp 100 ribu per grup tari.
"Ya kami semangat karena diimingi trofi Gubernur Jateng, jadi kami ikut. Tapi sampai di lokasi malah tidak ada panitia sama sekali," terangnya di Kantor Gubernur Jateng, Jumat (20/12/2024).
Juju juga mengatakan sudah menghubungi nomor panitia, namun tidak ada jawaban sama sekali.
Ia semakin kesal karena persiapan yang dilakukan membutuhkan tenaga dan biaya.
Bahkan menurutnya waktu yang dipersiapkan untuk mengikuti perlombaan tersebut tak sebentar.