"Banyak juga yang datang ke sini untuk melihat langsung pengolahannya, ada juga yang borong di tempat. Terdapat pula wisatawan dari atas mampir ke sini untuk beli oleh-oleh gethuk," terangnya, Minggu (29/12/2024).
Produsen Gethuk Nyimut lainnya, Anjas (50) menambahkan, pada hari biasa atau weekend, bisa menghabiskan hingga puluhan kilogram bahan baku ketela pohon. Sedangkan saat libur nasional atau hari-hari besar, permintaan meningkat dua kali lipat.
"Gethuk yang pada awalnya jadi makanan sehari-hari masyarakat, kini sudah disulap jadi peluang usaha," ujar dia.
Anjas menyebut, saat ini ada kurang lebih 30-an warga Kajar yang berprofesi sebagai produsen gethuk. Varian rasa gethuk yang disajikan meliputi, strobery, nanas, durian, cokelat, dan juga gethuk krispi.
Spesial gethuk krispi dibuat dengan ketela pohon yang berwarna ungu. Menjadi daya tarik baru bagi penikmat gethuk sebagai makanan pengganti nasi.
"Cara pembuatannya sederhana dengan memanfaatkan ketela pohon sebagai bahan baku," lanjut dia.
Dalam pembuatannya, dipilih bahan baku ketela pohon dengan kualitas baik. Kemudian ketela pohon dikupas, direndam di dalam air dan dicuci kembali.
Jika sudah bersih, siap untuk ditumbuk menjadi adonan halus dan sedikit lembek, selanjutnya dibentuk sesuai keinginan.
Gethuk Nyimut cocok dijadikan sebagai rekomendasi wisata kuliner, sekaligus oleh-oleh saat berlibur di Kabupaten Kudus. (Sam)
Baca juga: Pilkada Serentak, DPD Partai Golkar Jateng Berhasil Meraih 60 Persen Kemenangan
Baca juga: Prediksi Skor Thailand Vs Filipina Semifinal ASEAN Cup 2024, Gajah Perang Emban Misi Wajib Menang
Baca juga: Musyawarah Pandega 2024: Langkah Strategis Racana UIN Saizu Menuju Kemajuan