Pelajar Semarang Tewas Ditembak

Rekontruksi Kasus Polisi Tembak Pelajar SMK Semarang, Robig Zainudin Adu Bantah dengan Saksi AD

Penulis: iwan Arifianto
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jarak Robig dan mereka yakni 2,30 meter.

Kedua korban selamat karena peluru meleset.

Tembakan keempat mengarah ke motor Vario hitam silver pelat pelat H 3899 TY yang dikendarai AD (depan) dan SA (belakang).

Jarak antara Robig dengan kedua korban yakni 2,10 meter.

Peluru ini menyerempet dada kiri AD dan tembus ke tangan kiri SA. 

Kedua korban selamat meskipun terkena luka tembak.

Kemudian dalam adegan 42 -43, Robig mengaku jatuh terlebih dahulu karena mau ditabrak oleh motor AD.

"Saya jatuh karena mau ditabrak ini (menunjukkan motor AD) saya nembak posisi gini (tangan ke atas posisi duduk hampir terjengkang)," kata Robig sembari memperagakan tubuhnya terjatuh.

Sontak, AD lantas membantahnya.

"Dia nembak baru jatuh (bukan jatuh saat nembak) jatuhnya ke belakang bukan ke kanan," kata AD.

Massa aksi membentangkan kertas bertuliskan Wartawan Bukan Humas Polri ketika aksi demonstrasi meminta polisi mengusut kasus kematian GRO atau Gamma yang meninggal dunia ditembak polisi, di Mapolda Jateng, Kamis (28/11/2024). (TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO)

Baca juga: Anggota Brimob Ikut diperiksa sebaga Saksi Kasus Penembakan Gamma Pelajar Semarang, Apa Perannya?

6 Lokasi Rekonstruksi

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto merinci, dalam rekontruksi tersebut total ada enam lokasi meliputi lokasi pertama di Jrakah sebagai lokasi tempat berkumpul dari korban Gamma.

Lokasi kedua di Pusponjolo titik untuk menambah kekuatan personel atau rekan tawuran.

Titik ketiga berada di Simongan lokasi tawuran mereka bubar karena salah satu lawan bawa celurit.

Lokasi keempat di Pos Linmas Manyaran yakni korban mengambil alat celurit atau corbek untuk mengejar lawannya.

Halaman
1234

Berita Terkini