TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Video penganiayaan terhadap seorang pria warga Mesir menjadi viral di media sosial akhir- akhir ini.
Kasus penganiayaan itu terjadi di Desa Mandisari, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung pada Sabtu (28/12/2024).
Dalam kasus tersebut juga melibatkan seorang anggota DPRD Kabupaten Temanggung, Akhmad Masfudin.
Baca juga: Daftar Kuliner Khas Kabupaten Temanggung yang Wajib Dicoba Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Baca juga: "Pemilih Jenuh" Dugaan Awal Menurunnya Angka Partisipasi Pemilih di Pilkada Temanggung 2024
Unggahan video yang menarasikan adanya penganiayaan terhadap warga negara Mesir terjadi di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, viral di media sosial.
Video itu memperlihatkan keributan yang di pertengahan tayangan muncul sensor terhadap suatu adegan.
Sepintas tampak seseorang –yang disebut warga Mesir– berada di tanah dan menjadi kerumunan beberapa orang.
Dalam kejadian itu juga tampak anggota DPRD Kabupaten Temanggung dari Partai Gerindra, Akhmad Masfudin.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?
Mengaku bentuk perlindungan diri, Akhmad Masfudin membantah dirinya dan sejumlah orang menganiaya warga Mesir tanpa sebab, alih-alih hal itu bentuk perlindungan diri.
“Itu (narasi penganiayaan) kejadian keduanya."
"Ada kejadian pertama yang tidak ditayangkan,” ucapnya seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (30/12/2024).
Keributan yang direkam video itu berlangsung di Desa Mandisari, Kecamatan Parakan pada Sabtu (28/12/2024).
Menurut Masfudin, mula-mula dia dihubungi koleganya asal Lampung yang berbisnis biji kopi, merasa ditipu seorang pembeli.
Kolega itu, lanjut dia, sudah menaruh pesanan biji kopi seberat 40 ton di sebuah gudang di Desa Mandisari.
Akan tetapi, pembeli tak kunjung membayarnya.
Baca juga: Sosialisasi 4 Pilar di Temanggung, Sofwan Dedy: Pancasila Jadi Alat Penangkal Perpecahan Anak Bangsa
Baca juga: VIRAL Video Seorang Siswi SMP di Temanggung Ditampar dan Ditendang, Dituding Rebut Pacar Pelaku
Akhmad Masfudin lantas ke gudang tersebut bersama sejumlah orang yang di antaranya ada personel kepolisian.
Ketika mereka sedang mengecek gudang, datang tiga orang yang salah satunya warga Mesir.
Akhmad Masfudin menyebutkan, ketiga orang itu mengklaim 40 ton biji kopi milik mereka tanpa bisa menunjukkan bukti pembayaran.
Mereka disebutnya memiliki senjata tajam dan melakukan penganiayaan terlebih dulu.
“Saya dibabat pakai golok tiga kali."
"Kena pundak kiri."
"Nyeri-nyeri saja karena mungkin kena bagian tumpulnya,” cetusnya.
Dia menyampaikan, seorang warga Mesir –seperti yang terlihat di video– sengaja dilumpuhkan dengan dilempar ke sawah agar tidak meneruskan penganiayaan.
Masfudin menyebut, telah melaporkan penganiayaan itu kepada Polres Temanggung pada Sabtu (28/12/2024) malam.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP Didik Tri Wibowo membenarkan adanya laporan yang dilayangkan Masfudin.
Yang bersangkutan, imbuhnya, mengadukan dua orang yang satu di antaranya berasal dari Mesir.
“Kami masih tahap menerima aduan."
"Selanjutnya kami sampaikan setelah penyelidikan,” ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Dugaan Penganiayaan atas Warga Mesir di Temanggung, Bagaimana Kronologinya?"
Baca juga: Pemkab Pati Gelar Pentas Ketoprak di Alun-alun Kembangjoyo Saat Malam Tahun Baru
Baca juga: Rekontruksi Kasus Polisi Tembak Pelajar SMK Semarang, Robig Zainudin Adu Bantah dengan Saksi AD
Baca juga: Libur Nataru, Sehari Capai 2.737 Pengunjung di Candi Gedongsongo Kabupaten Semarang
Baca juga: Persib Bandung Juara Paruh Musim Liga 1 2024-2025, Pelatih Bojan Hodak: Tidak Terlalu Penting