Begitu pun sebaliknya, polisi juga menelusuri beberapa bukti-bukti baru. Yas mengungkapkan, polisi belum lama ini meminta data rekening Iwan Boedi
"Sepertinya ada bahan-bahan yang mau diteliti oleh kepolisian dari buku tabungan tersebut," ungkapnya.
Sejauh ini, dia memandang Ditreskrimum Polda Jawa Tengah masih ada keseriusan untuk mengungkap kasus ini.
Namun, mereka masih kesulitan untuk menyusun kepingan-kepingan bukti menjadi dua alat bukti yang solid untuk menjerat tersangka.
"Mereka ekstra hati-hati karena jangan sampai menetapkan orang yang keliru atau alat buktinya tidak cukup," katanya.
Yas pun mengapresiasi langkah dari Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) yang baru yakni Kombes Dwi Subagio yang memberikan atensi khusus dalam kasus Iwan Boedi.
Keseriusan Dwi, ditunjukkan dengan melakukan pemeriksaan kepada beberapa saksi yang dilakukan sendiri tidak mengandalkan laporan anak buahnya.
Dia ingin di bawah Dwi kasus ini menemukan titik terang.
"Kami berharap kasus lekas terungkap dan keadilan bagi korban sehingga pelaku bisa diproses segara dituntut berdasarkan hukum yang berlaku," terangnya.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan, kasus pembunuhan Iwan Boedi masih dalam penyelidikan.
"Seperti yang disampaikan Dirreskrimum (Kombes Dwi Subagio) kemarin, kasus masih penyelidikan," katanya.
Baca juga: 2 Tahun Kasus Pembunuhan Iwan Boedi Terkatung-katung, Polda Jateng Berkilah Tak Mau Salah Langkah
Iwan Boedi merupakan ASN di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pemkot Semarang yang tewas dibunuh lantaran adanya keterkaitan kasus dugaan korupsi.
Dia sempat dikabarkan hilang pada 24 Agustus 2022 lalu Mayatnya ditemukan di Kawasan Marina, Semarang Barat, 8 September 2022.
Kasus ini masih suram walau sudah ditangani oleh tim gabungan antara Polrestabes Semarang dan Polda Jateng selama dua tahun lebih. (Iwn)