Semua dimulai dari tahapan mencetak benang pengaman dan tanda air.
Pembuatan kedua item itu menggunakan mesin sablon.
"Setelah itu cetak UV-nya dan magnetik agar lolos dari mesin (cek uang palsu)," tambahnya.
Syahruna menceritakan, di awal pembuatan uang palsu, ia dan kawan-kawan tidak memproduksi banyak.
Awalnya hanya ada satu rim atau 500 lembar uang palsu.
"Sedikit dulu karena itu butuh proses," katanya.
Baca juga: Annar Salahuddin Otak Uang Palsu UIN Makassar Mengeluh Lemas Setelah Diperiksa, Masuk Rumah Sakit
Syahruna mengaku dari 200 lembar komplotannya mampu memproduksi uang palsu sebanyak Rp 100 juta.
Sedangkan bahan-bahan sebelumnya sudah disimpan digudang.
Lokasinya berada di lantai dua gedung perpustakaan.
Syahruna menjelaskan, semua bahan berasal dari China. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TERNYATA Petugas BRILink yang Bongkar Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Curiga Bawa Uang Rp100 Ribu