Berita Semarang

Misteri Uang Rp 2 Miliar di Kasus  Pemerasan PPDS Undip dr Aulia Risma, Polda Jateng Bicara Bukti

Penulis: iwan Arifianto
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vieta Ungkap Kondisi Ayah dr Aulia Risma Drop Seusai Pemakaman Putrinya, Muntah Darah Sampai Pingsan

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Benarkah ada aliran dana Rp 2 miliar dalam pusaran kasus pemerasan  dr Aulia Risma Lestari mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Undip?

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio menyatakan siap membuktikannya.

Kasus ini telah mengalami kemajuan dengan ditetapkannya tiga orang tersangka.

Baca juga: Kasus Dokter Aulia Risma Mengusik Kemanusiaan, Kenapa IDI Justru Pilih Dampingi Para Tersangka?

Dirreskrimum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio di Mapolda Jateng, Jumat (27/12/2024). (Iwan Arifianto.)

Sebelumnya pernyataan polisi terkait aliran dana tersebut diragukan oleh Juru Bicara Undip, Khaerul Anwar.

"Kami nanti buktikan di Pengadilan," kata Dwi saat ditemui selepas kegiatan ekshumasi di Purwosari, Mijen, Kota Semarang, Senin (13/1/2025).

Kasus pemerasan PPDS sudah hampir selesai di meja kepolisian.

Penyidik Ditreskrimum tinggal melengkapi berkas sebelum diserahkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.

"Berkas kasus PPDS dalam minggu ini kami serahkan ke Kejaksaan," sambung Dwi.

Dia mengatakan, semua tersangka dalam kasus ini sudah diperiksa.

Termasuk Kaprodi Ketua Program Studi (Kaprodi) Anestesiologi Fakultas Kedokteran UNDIP berinisial TEN.

TEN berulang kali mengeluh sakit ketika proses pemeriksaan.

Namun, menurut Dwi kondisi tersebut tak menganggu penyelidikan.

"TEN sudah dimintain keterangan, di hari Jumat (10/1/2025) dari pagi sampai malam," tuturnya.

Sebelumnya, kasus pemerasan  dr Aulia Risma Lestari mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Undip menemui titik terang selepas penetapan tersangka pada Selasa (24/12/2024) sore.

Tiga tersangka kasus pemerasan mahasiswi PPDS Undip Aulia Risma meliputi TEN (pria) Ketua Program Studi (Kaprodi) Anestesiologi Fakultas Kedokteran UNDIP,  SM  (perempuan)  staf administrasi di prodi Anestesiologi dan ZYA (perempuan) senior korban di program anestesi.

Halaman
12

Berita Terkini